Pesaing Obor Rakyat Akan Sasar Jawa Barat  

Reporter

Jumat, 27 Juni 2014 22:09 WIB

Wakil Ketua Komisi I DPR RI TB Hasanuddin bersama anggota Komisi I DPR Nurul Arifin. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Bandung - Ketua tim pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla di wilayah Jawa Barat dari PDI Perjuangan, Tubagus Hasanuddin, mengatakan pihaknya sengaja menyiapkan tabloid Obor Rahmatan Lil' Alamin untuk menandingi propaganda hitam Obor Rakyat.

"Khusus Jawa Barat dan Indonesia, tapi Jawa Barat menjadi target," katanya seusai rapat koordinasi antara partai pendukung dan relawan se-Jawa Barat di Bandung, Jumat, 27 Juni 2014. (Baca: Mega Kampanye, Tandingan Obor Rakyat Dibagikan)

Tabloid Obor Rahmatan Lil' Alamin itu sengaja diperkenalkan dalam rapat koordinasi. Hasanuddin mengatakan hampir 1 juta eksemplar tabloid tandingan itu dipersiapkan dalam tiga hari ini. "Ini hal-hal tentang kebaikan, menyikapi kampanye hitam, demokrasi, dan lain sebagainya dalam kacamata yang tentu yang lebih religius," katanya.

Hasanuddin mengatakan tabloid itu sengaja dibuat untuk melawan kampanye gelap yang ditujukan kepada calon presiden Jokowi.

"Ini pendapaat para sepuh, ustad, kiai, dan habib tentang hidup selamat lahir-batin, dan lalu bicara soal fitnah, perbedaan, dan lain sebagainya. Juga soal Pak Jokowi, bagaimana Islamnya beliau," kata dia.

Menurut Hasanudin, pihaknya sudah menyisir tabloid Obor Rakyat yang tersebar di Jawa Barat. Dia mengklaim sudah mengumpulkan hampir 28 ribu eksemplar tabloid tersebut dari berbagai daerah di Jawa Barat. Puluhan ribu eksemplar taboid itu diklaimnya sudah dibakar di Purwakarta. Dia memperkirakan ada 10 ribuan eksemplar yang masih beredar di Jawa Barat.

Hasanudin mengatakan, dengan bergulirnya kasus penyebaran Obor Rakyat di ranah hukum, kampanye fitnah yang ditujukan kepada Jokowi-Kalla bergeser pada versi selebaran gelap.

Dia menunjukkan contoh selebaran gelap yang kepergok tengah dibagikan di Sumedang belum lama ini. Salah satunya diberi judul "Mau Dipimpin Presiden Gagal". Yang lain "Mau Dipimpin Presiden Tidak Amanah".

Dia mengatakan selebaran gelap yang dicetak berwarna itu didapati tengah disebarkan oleh orang tidak dikenal. Si penyebar gagal ditangkap, tapi ribuan lembar selebaran yang tengah dibagikan itu ditinggalkan begitu saja di jalan saat orang itu melarikan diri. "Kami akan laporkan (ke Bawaslu)," kata Hasanuddin.

AHMAD FIKRI




Berita Lain
Berlabuh di MU, Herrera: Mimpi Jadi Kenyataan
MU Resmi Dapatkan Ander Herrera
Honda Jazz Generasi Ketiga Diluncurkan

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

29 menit lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

3 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

7 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

10 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

20 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

20 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

22 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya