TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis hak asasi manusia Ratna Sarumpaet mengatakan tidak berpihak terhadap salah satu pasangan calon presiden pada pemilihan presiden tahun ini.
Pernyataannya ini sebagai respons dari dugaan masyarakat bahwa Ratna lebih condong ke capres Prabowo Subianto setelah dia mengomentari tulisan seorang jurnalis Time, Yenny Kwok.
Di situs berita Time, Yenny menulis artikel berjudul "This Indonesian Nazi Video Is One of the Worst Pieces of Political Campaigning Ever" dan menyinggung kostum musisi Ahmad Dhani yang menggunakan seragam Komandan SS (Schutzstaffel)--pasukan khusus Nazi--Heinrich Himmler.
"Sebagai seorang aktivis saya tidak membela calon presiden mana pun," ujarnya. "Justru seorang aktivis itu harus berpihak kepada bangsa bukan kepada calon." (Baca: Ratna Sarumpaet Tersinggung Artikel di Time)
Ratna heran mengapa publik malah menganggap dirinya condong kepada salah satu calon presiden Prabowo Subianto setelah dia membeberkan identitas Yenny Kwok. Padahal, kata Ratna, saat membeberkan identitas Yenny, dia sama sekali hanya ingin bernostalgia saja.
Apalagi, Ratna melanjutkan, Yenny pernah dekat dan meliput dirinya pada saat era Orde Baru berkuasa.
"Kalau kamu baca semua tulisan di timeline Twitter saya, kamu akan tahu sikap politik saya, bukan hanya lantas saya menulis soal Yenny Kwok kemudian saya dianggap dukung Prabowo."
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.