Hargai HAM, Kaum Gay Surabaya Dukung Jokowi-JK

Reporter

Kamis, 26 Juni 2014 05:51 WIB

Jokowi berbicara dengan sejumlah wartawan di gedung Bawaslu, Jakarta, 7 Juni 2014. Joko Widodo memenuhi panggilan Bawaslu untuk mengklarifikasi soal dugaan pelanggaran masa kampanye. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Surabaya - Komunitas gay Surabaya yang tergabung dalam perkumpulan GAYa Nusantara memberikan dukungannya kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kallah.

"Ya, kami di GAYa Nusantara memberikan dukungan kepada Jokowi-Jusuf Kalla," kata Ketua GAYa Nusantara Rafael Da Costa kepada Tempo. Rabu, 25 Juli 2014. (Baca: Dituduh PKI, Jokowi: Itu Menghina Nasionalismeku)

Alasan GAYa Nusantara mendukung Jokowi adalah pasangan tersebut memiliki visi dan misi yang sama dengan GAYa Nusantara: terwujudnya tatanan sosial yang menerima dan menghargai hak asasi manusia keberagamaan seks, gender, seksualitas, dan kesejahteraan seksual atas dasar kerelawanan demokrasi, anti-kekerasan, independensi, serta keterbukaan.

"Hanya Jokowi-JK seperti itu pada visi-misinya," katanya.

Adapun pembina GAYa Nusantara, Dede Utomo, menuturkan hanya Jokowi-JK yang paling mungkin untuk menghargai kaum marginal. Meski belum mengatakannya secara eksplesit, Jokowi telah mengatakan kaum minoritas harus diperhatikan.

"Melihat pengalaman sebelumnya di Solo, beliau sangat dekat dengan komunitas gay dan lesbian," ujar Dede.

Harapan Dede adalah Jokowi, ketika terpilih menjadi presiden, dapat membela para kaum marginal dan dapat membuat mereka sejajar dengan orang Indonesia pada umumnya yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama.

Jokowi, kata juru bicara tim pemenangan nasional Jokowi-JK, Eva Kusuma Sundari, mengatakan dirinya melakukan pendekatan dengan tidak mengasihani para kaum marginal, tapi "mengorangkan" para kaum marginal tersebut.

"Dalam pendekatan hukum berusaha memperbaiki legislasi agar policy-nya tidak mengandung kekerasan diskriminasi terhadap mereka," ujarnya. (Baca: Ayu Azhari Berpaling ke Jokowi, Timses: Gak Kaget)

EDWIN FAJERIAL







Berita Lain
Glenn Fredly Kecewa Dhani Pakai Baju Mirip Nazi

Himmler, Pejabat Nazi yang Ditiru Ahmad Dhani

Gubernur Sumut Tantang Jurnalis Adu Fisik

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

3 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

6 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

10 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

13 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

23 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

23 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya