Rektor UIN Bandung Akan Tindak Dosen Berkampanye  

Reporter

Selasa, 24 Juni 2014 05:45 WIB

Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto, saat debat capres sesi tiga yang diselenggarakan di Hotel holiday Inn Kemayoran, Jakarta (22/06). Dalam Debat Capres Sesi 3 kali ini mengangkat tema ketahanan nasional dan politik internasional. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Bandung - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung Deddy Ismatullah mengatakan akan segera mengambil tindakan terhadap salah satu dosen yang melakukan berpolitik praktis di dalam kampus. Hal tersebut terlontar setelah salah satu pegawai di UIN Bandung kedapatan melakukan paksaan terhadap mahasiswa untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Jelas hal tersebut harus segera ditindaklanjuti. Itu sudah keluar dari aturan," katanya kepada Tempo, Senin, 23 Juni 2014. (Baca: Dosen ITB Diduga Terlibat Aksi Dukung Jokowi-JK)

Ia mengatakan akan segera membentuk tim khusus untuk menggali kebenaran kejadian tersebut. "Kasihanlah mahasiswa. Kalau itu memang terbukti, kita akan segera memberi sanksi," ujarnya.

Guru besar hukum tata negara ini pun menuturkan hal tersebut sudah jelas diatur dalam undang-undang. Jadi, menurut Deddy, PNS yang melakukan tindakan seperti itu harus diberi sanksi.

Kasus tersebut berawal dari seorang PNS di UIN Bandung yang diketahui sebagai Ketua Laboratorium Fakultas Dakwah dan Komunikasi Wiryo Setiana kedapatan melakukan kampanye terselubung di dalam kampus.

Hal tersebut dilakukannya dengan cara memaksa mahasiswa yang mengunjungi laboratorium untuk menandatangani kertas yang berisi dukungan terhadap pasangan Prabowo-Hatta Rajasa.

Seorang mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung, Metta Damayanti, menuturkan kisahnya saat ia dipaksa menandatangani kertas tersebut. Ia mengatakan, saat dirinya berkunjung ke laboratorium untuk membaca skripsi, tiba-tiba ia ditawari menandatangani sebuah kertas. Sebelumnya, ia belum mengetahui isi kertas tersebut. Ia mengira kertas tersebut merupakan daftar hadir mengunjungi laboratorium.

"Tadinya saya enggak mau tanda tangan, tapi si Bapak maksa. Karena takut, ya terpaksa saya tanda tangan," ujarnya kepada Tempo beberapa hari lalu.

Menurut ia, selain disuruh menandatangani, PNS tersebut juga berkali-kali menjelek-jelekkan Jokowi di hadapan mahasiswa.

Sementara itu, Wiryo mengatakan bukan bermaksud untuk kampanye. Ia hanya ingin mengumpulkan nama-nama pendukung Prabowo untuk dikirim langsung ke tim pemenangan di Polonia.

"Saya bukan tim sukses Prabowo. Saya hanya relawan. Saya ikhlas melakukan ini," ujarnya.

IQBAL T. LAZUARDI S





Berita Lain
Harga Kopi Starbucks Naik Satu Dolar

Rapor APBD DKI Merah, Ahok Bela Jokowi

Pejabat Australia Temukan Lokasi Baru MH370

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

2 Maret 2018

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.

Baca Selengkapnya

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

1 Maret 2018

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

1 Maret 2018

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

27 Februari 2018

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

26 Februari 2018

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

26 Februari 2018

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

24 Februari 2018

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya