TEMPO.CO, Banyuwangi - Ketua tim pemenangan nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud Md., mengatakan tidak terlalu menanggapi pernyataan Wiranto yang menyebutkan penculikan aktivis merupakan inisiatif dari Prabowo Subianto.
"Orang-orang yang menyatakan Prabowo melanggar HAM sebenarnya ya terlibat pelanggaran HAM juga," kata Mahfud Md seusai berkampanye di Lapangan Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu 21 Juni 2014. (Baca: Kampanye, Mahfud Md. Nyaris Sebut Pilih Jokowi)
Menurut Mahfud, masyarakat pasti mengetahui pernyataan Wiranto tersebut merupakan "tembakan" politik untuk menjatuhkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 itu. "Orang yang menuduh itu sama saja," ujarnya.
Tim pemenangan Prabowo-Hatta, tutur Mahfud, tak akan melakukan sesuatu untuk mengklarifikasi pernyataan tersebut. Dalam musim kampanye seperti ini, antara fakta dan fitnah bisa bercampur aduk. Mengenai benar atau tidaknya, kata Mahfud, masyarakat yang akan menjadi "pengadilan" pada pemilihan presiden 9 Juli mendatang. (Baca: Mahfud Md. Sebut Soekarno Langgar HAM, PDIP Kecewa)
Sebelumnya, mantan Panglima Angkatan Bersenjata Indonesia Wiranto mengatakan penculikan yang dilakukan Komando Pasukan Khusus pada Desember 1997-Maret 1998 dilakukan atas inisiatif pelaku sendiri. Pimpinan militer, tutur dia, tak pernah memerintahkan kebijakan ekstrem untuk mengamankan negara. Saat itu Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus adalah Prabowo Subianto.
"Aksi penculikan adalah inisiatif atas analisis keadaan yang terjadi waktu itu," ujar Wiranto saat memberikan keterangan pers di Posko Forum Komunikasi Pembela Kebenaran di Jalan HO.S. Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Kamis, 19 Juni 2014.
Sedangkan Prabowo Subianto dalam debat calon presiden melimpahkan persoalan penculikan aktivis ke atasannya di militer. Menurut Prabowo, penculikan dilakukannya untuk mengamankan negara. Ketika penculikan terjadi, Wiranto menjabat Panglima ABRI. (Baca juga: Wiranto Penculikan Aktivis Inisiatif Prabowo)
IKA NINGTYAS
Berita Lain
Goenawan Mohamad: Kita Takut Orde Baru Lahir Lagi
Kata Carrefour, Lebih Mudah Unilever Ketimbang UKM
Ulang Tahun, Jokowi Kebanjiran Ucapan di Twitter