Politik Internasional Jokowi-JK Dinilai Cukup Jelas  

Reporter

Sabtu, 21 Juni 2014 07:03 WIB

Calon Presiden PDI Perjuangan Joko Widodo, disambut warga NU untuk menghadiri silaturahmi Kiai Kampung dan Warga NU untuk menerima dukungan, di Gor Pondok Pesantren Darul Ma'arif, Kaplongan, Indramayu, Jawa Barat (17/6). Capres Jokowi mengklarifikasi soal isu SARA dan isu penghapusan sertifikasi guru serta akan tetap blusukan jika jadi presiden pada Pilpres 2014. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta -- Pengamat politik Nusa Ikrar Bakti menyatakan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla terlihat cukup siap menghadapi agenda internasional yang harus segera dihadapi jika terpilih dalam pemilu 9 Juli mendatang. “Kalau melihat Nawa Cita (nama program visi-misi Jokowi-JK), ada program mengenai politik luar negeri,” kata Ikrar saat dihubungi Tempo, Jumat, 20 Juni 2014.

Ikrar menilai bahwa janji program Jokowi-JK dalam Nawa Cita menunjukkan keduanya sudah menyiapkan diri untuk pertemuan, seperti ASEAN Economic Community, ASEAN Political- Security Community, ASEAN Socio-Cultural Community, APEC, dan lain-lain yang rata-rata akan digelar pada 2015. “Secara singkat dan padat sudah dibahas dalam Nawa Cita tersebut,” ujar mantan Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI) tersebut.

Menurut Ikrar Bakti, sangat penting bagi pasangan capres dan cawapres menyiapkan diri untuk hadir dalam pertemuan-pertemuan tersebut. “Kalau terpilih harus ada yang siap hadir, tidak boleh tidak ada. Harus siap, termasuk ketika tidak didampingi siapa pun,” ujarnya.

Untuk pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, Ikrar menyatakan belum dapat memastikan sudah sematang apa program politik internasional yang diusung pasangan capres-cawapres dari kubu koalisi Gerindra tersebut. Ia hanya mengetahui modal dasar yang dimiliki Prabowo terkait hubungan internasionalnya dengan Timor-Timor.

Selain itu, pendidikan komando militer di Jerman dan Amerika yang pernah diikuti oleh Prabowo menjadi modal lainnya. “Kalau kebijakan militer, Prabowo tidak akan kesulitan apa pun karena ada soal penugasan militer. Kalau untuk isu TKI dan hubungan lain belum tentu,” ujarnya.

Namun, menurut Ikrar, kesiapan-kesiapan yang dirancang dalam rencana program kerja tidak menjamin kesiapan keduanya dalam agenda debat capres pekan ini yang mengangkat tema politik internasional dan pertahanan. “Persoalannya, yang disiapkan pasangan calon dengan (yang akan) diperdebatkan belum tentu sama.”

AISHA SHAIDRA

Berita lain:
BEI:Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta Mestinya Nama Asli
BPK Temukan Potensi Kerugian DKI Rp 1,54 Triliun
Kebakaran di Rumah Uje, Pipik Lompat dari Lantai 2
Intuisi Indigo: Indonesia Hebat Ada di Diri Jokowi
Bocah Ini Dipaksa Ibunya Jadi PSK Sepulang Sekolah
Tika Bisono: Olga Sudah di Jakarta. Itu Bohong!





Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

6 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

6 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

6 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

6 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

7 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

7 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

7 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

8 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

11 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

11 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya