TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, mengatakan kampanye hitam menjadi penyebab utama turunnya elektabilitas dirinya di Jakarta. Menurut dia, informasi menyesatkan membuat kubu lawan menangguk keuntungan.
"Sekarang turun terus, tergerus isu yang mungkin mulai masuk ke bawah," katanya saat mengadakan rapat internal dengan para ketua DPD Jakarta PDIP, Hanura, NasDem, PKB di Jalan Borobudur, Jakarta, Senin, 16 Juni 2014.
Menurut Jokowi, hasil survei internal memperlihatkan calon presiden Prabowo Subianto unggul tipis di Jakarta. Padahal, tiga bulan lalu elektabilitas Jokowi di Jakarta masih 74 persen.
Mantan Wali Kota Solo ini mengaku tak khawatir mengenai unggulnya pasangan Prabowo-Hatta di Jakarta. Menurut dia, keunggulan lawan hanya tipis. Selain itu, ketertinggalan bisa dikejar dalam sisa waktu kampanye dengan mengoptimalkan mesin partai.
"Saya masih meyakini dengan infrastruktur yang kami punya di partai, PKB, NasDem, PKPI, Hanura. Saya masih yakin di Jakarta bisa kami ambil asal mesin partai bekerja bersama relawan," katanya. (Baca juga: Jokowi Janji Ungkap Hilangnya 13 Aktivis)
Jokowi mendaftarkan diri sebagai calon presiden dengan bekal elektabilitas lebih tinggi ketimbang lawannya, Prabowo. Hasil survei yang dilakukan Pol-Tracking Institute pada Maret lalu menunjukkan Jokowi mengantongi elektabilitas 46,3 persen. Adapun Prabowo hanya memiliki separuh elektabilitas Jokowi, sekitar 22,1 persen. (Baca juga: Dipimpin Prabowo, Kenapa HKTI Ini Dukung Jokowi?)
Survei Pol-Tracking pada Juni 2014 mengungkap jarak elektabilitas itu semakin sempit. Elektabilitas Jokowi kini bertengger di 45 persen, sedangkan Prabowo mencapai 38,7 persen. (Baca: Selisih Elektabilitas Prabowo-Jokowi 7,4 Persen)
ANANDA TERESIA
Terpopuler
Putra Prabowo Mengaku Tak Pernah Dikritik Ayahnya
Manning: Sejak Awal Publik Dibohongi soal Irak
Jokowi Dianggap Terlalu Banyak Mengulang KJP-KJS
Berita terkait
Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?
18 September 2022
Anies Baswedan diskusi tertutup dengan Jenggala Center bahas keadilan sosial di ibu kota dan soal situasi Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi
4 November 2021
Panglima TNI merupakan jabatan yang sangat tinggi di Tentara Nasional Indonesia karena menjadi pimpinan TNI selurunh angkatan militer.
Baca Selengkapnya5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I
19 Oktober 2019
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaAkhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih
18 Oktober 2019
Gojek dan Tokopedia mengaku disokong penuh oleh pemerintahan Jokowi-JK.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing
18 Oktober 2019
Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.
Baca SelengkapnyaRetno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik
14 Oktober 2019
Sebagai pemimpin, Jokowi dan JK juga disebut Retno tidak pernah berjarak dengan para menteri Kabinet Kerja.
Baca SelengkapnyaHari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan
10 Desember 2018
Dalam peringatan hari HAM sedunia, Komnas HAM menyoroti soal konflik agraria yang semakin masif.
Baca Selengkapnya4 Tahun Jokowi - JK, Mendikbud Sebut Sudah Salurkan 12,6 Juta KIP
24 Oktober 2018
Menteri-menteri Kabinet Kerja memaparkan capaian kinerjanya selama 4 tahun pemerintahan Jokowi - JK.
Baca Selengkapnya4 Kasus Pelanggaran Kebebasan Beragama di Era Jokowi
23 Oktober 2018
Sepanjang 2014-2018, KontraS mencatatkan sedikitnya ada sekitar 488 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama.
Baca SelengkapnyaSisa Setahun, Ini Target yang Dikejar Pemerintahan Jokowi - JK
22 Oktober 2018
Moeldoko merinci target-target dan realisasi yang dicapai pemerintah Jokowi - JK selama 4 tahun.
Baca Selengkapnya