Massa Pendukung Jokowi Tiba, Gran Melia Riuh  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Minggu, 15 Juni 2014 21:01 WIB

Pendukung Jokowi memberikan ucapan selamat kepada atas terpilihya sebagai capres di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta (14/03). Mereka Datang untuk Jokowi karena ingin berikan ucapan selamat karena telah mendeklarasikan nya di rumah Pitung, Marunda. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Suasana di lobi Ballroom Hotel Gran Melia kembali semarak pada Ahad malam, 15 Juni 2014. Penyebabnya adalah kedatangan para pendukung calon presiden Joko Widodo. Situasi yang sempat hening beberapa saat kembali menghangat.

Massa pendukung Jokowi yang berjumlah sekitar 20 orang tiba dengan membawa spanduk yang berisi dukungan terhadap idolanya itu. Selain itu, mereka juga membawa sejumlah poster yang bergambar foto yang diklaim sebagai aktivis korban penculikan.

Kehadiran para pendukung Jokowi membuat massa pendukung Prabowo yang berjumlah sekitar 50 orang kembali bersorak-sorak. Mereka yang sempat hening seolah kembali terbakar semangatnya dengan kehadiran pesaingnya tersebut. (baca: Jelang Debat, Pendukung Jokowi Datangi Gran Melia)

Adu yel-yel dan sorak sorai pun tak terhindarkan. Meski kalah jumlah, sorak sorai relawan Jokowi menjadi meriah karena mereka bernyanyi sambil meniupkan peluit. "Pilih Jokowi, pemimpin yang pro rakyat," kata para pendukung Jokowi.

Namun, suara mereka tetap kalah dengan sorak sorai pendukung Prabowo. Mereka tetap menyanyikan lagu 'Garuda di Dadaku' milik grup band Netral yang liriknya diubah. Sesekali terdengar ucapan, "Parkiran sudah penuh," untuk menyindir pendukung Jokowi yang meniupkan peluit.

Polisi pun langsung menambah personel untuk mengamankan Lobby Ballroom. Kedua massa itu dipisahkan oleh barikade polisi dari Direktoran Sabhara Polda Metro Jaya.

Malam ini, Komisi Pemilihan Umum akan menggelar debat kandidat kedua dalam rangka pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2014. Debat kali ini bakal berlangsung di Hotel Grand Melia, pada Ahad, 15 Juni 2014 sekitar pukul 20.00. Tema debat kali ini 'Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial' yang akan dipandu ekonom Universitas Brawijaya, Ahmad Erani Mustika.

DIMAS SIREGAR

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

43 menit lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

4 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

7 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

10 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

20 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

20 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

22 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya