Calon Presiden Joko Widodo menggelar kampanye di Pasar Wage dan Pasar Manis Sokaraja, 13 Juni 2014. Dalam orasinya Jokowi memperkenalkan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Tempo/Aris Andrianto
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Aria Bima mengatakan tak ada persiapan khusus bagi calon presiden Joko Widodo guna menghadapi debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum malam nanti, Ahad, 15 Juni 2014. Menurut dia, Jokowi hanya mempersiapkan perkara substansi mengenai program ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
"Kaitanya tentang kebijakan-kebijakan kerja yang akan diterapkan jika terpilih nanti," kata Aria saat dihubungi Tempo, Ahad, 15 Juni 2014.
Menurut dia, Jokowi siap berdebat sendirian tanpa didampingi oleh calon wakil presiden Jusuf Kalla. Aria yakin mantan Wali Kota Solo itu bisa berdebat sendirian melawan calon presiden dari poros Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto.
Kubu Jokowi, dia melanjutkan, tak khawatir gaya bicara Prabowo yang keras dan tegas bakal menyulitkan Gubernur DKI Jakarta nonaktif tersebut. Jokowi akan berdebat dengan gaya dan caranya sendiri. "Strateginya ya Jokowi harus jadi dirinya sendiri, original saja, tidak dibuat-buat," kata Aria.
Dengan kata lain, Jokowi tak perlu meniru gaya bicara Prabowo yang keras dan tegas seperti memberi komando. "Jokowi juga tegas, tapi tegas yang partisipatif."
Debat capres kedua ini akan digelar di Hotel Grand Melia, Jakarta, malam ini, dengan tema "Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial". Debat ini hanya bakal diikuti oleh calon presiden.
Sebelumnya, kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, telah melakoni debat pertama pada 9 Juni 2014 dengan tema "Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan yang Bersih, dan Kepastian Hukum". Banyak pengamat politik dan pakar komunikasi politik yang menyatakan Jokowi-Kalla unggul dalam debat pertama.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.