TEMPO.CO, Bandung - Ketua Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jalaludin Rakhmat menepis isu dukungan ulama Syiah internasional kepada calon presiden Joko Widodo. “Enggak ada itu. Itu informasi yang dipelintir oleh kaum takfiri,” ujar calon anggota DPR terpilih dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini kepada Tempo seusai acara seminar internasional yang membahas Mahdiism di Kampus UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, Jumat, 13 Juni 2014.
Isu tersebut berawal dari sebuah pemberitaan salah satu situs berita Islam yang menulis bahwa ulama Syiah internasional sepenuhnya mendukung Jokowi menjadi presiden. Menurut Jalaludin, informasi tersebut sepertinya disengaja dipelintir oleh pihak yang kontra terhadap kelompoknya. (baca: 9 Kampanye Hitam Pengikis Suara PDI Perjuangan)
Selain itu, Kang Jalal, sapaan akrab pemimpin Yayasan Muthaharri Bandung ini, menepis isu bahwa dia akan dipilih menjadi Menteri Agama apabila Jokowi terpilih menjadi presiden. Ia pun mengatakan sama sekali tidak tertarik dengan jabatan tersebut. Ia mengatakan justru lebih tertarik menjadi Menteri Pendidikan.
Ia menambahkan, yang penting dan diperlukan sekarang adalah sosok pemimpin yang mengutamakan keberagaman keyakinan. Siapa pun yang terpilih menjadi presiden, dia melanjutkan, harus lebih dekat dengan kelompok minoritas dan memahami penganut keyakinan minoritas.
“Pemimpin justru harus mendekati mereka. Bagaimana mungkin mau menegakkan perdamaian kalau pemimpin tidak menghargai seluruh keyakinan yang ada?” ucapnya. (baca: Jokowi-JK Menang, Kalla: Saya Jamin Menag dari NU)