TEMPO.CO, Jember -- Gerakan Pemuda Ansor dan relawan Jokowi Kabupaten Jember memburu pengedar tabloid Obor Rakyat. Ayub Junaidi, Ketua GP Ansor Jember, mengatakan telah menugaskan seluruh anggota Anshor untuk mencari pengedar tabloid yang berisi hujatan kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla itu.
"Hasil rapat memutuskan setiap desa minimal lima anggota Anshor yang bertugas mencari dan menangkap pengedar tabloid atau selebaran kampanye hitam," kata dia, Kamis, 12 Juni 2014.
GP Anshor, kata Ayub, merasa sangat dirugikan dengan peredaran tabloid Obor Rakyat itu. Tabloid itu dikirim lewat pos atau lewat orang tak dikenal di pesantren dan rumah-rumah pengurus Nahdlatul Ulama di Jember. "Tabloid dan selebaran gelap itu mengganggu basis NU, tidak bisa dibiarkan terus," katanya.
Upaya pencarian pengedar tabloid OborRakyat dan selebaran gelap itu juga dilakukan para relawan Sekretariat Nasional Jokowi Jember. Sapto Raharjanto, koordinator relawan, mengatakan peredaran tabloid dan selebaran gelap itu meresahkan masyarakat, khususnya di basis-basis pendukung pasangan Jokowi-JK. "Sangat merugikan dan tidak mendidik masyarakat pemilih," kata dia.
Sebelumnya, dua edisi tabloid kuning itu beredar di sejumlah pesantren dan masjid di Jember. Edisi pertama dengan coverCapres Boneka dengan gambar muka Jokowi mencium tangan Megawati Sukarnoputri, sedangkan edisi kedua memuat 1001 Topeng Pencitraan dengan gambar Jokowi berwujud dasamuka. Belum ketahui siapa pengedarnya.