Prabowo-Hatta Akan Naikkan Pertumbuhan Ekonomi

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 12 Juni 2014 06:57 WIB

Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menyampaikan visi dan misinyadalam Debat Capres-Cawapres di Jakarta, 9 Juni 2014. ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Jakarta - Hashim Djojohadikusumo, anggota tim ekonomi calon presiden-wakil presiden Prabowo-Hatta, mengatakan Bank Dunia sependapat dengan program pasangan nomor urut satu itu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi 10-11 persen. "Kalau mau keluar dari kemiskinan, tidak cukup pertumbuhan 7 persen," katanya kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 11 Juni 2014.

Dia mengatakan, agar Indonesia keluar dari jurang kemiskinan, ekonomi harus bisa tumbuh setidaknya 9 persen selama 16 tahun. Hashim menuturkan Indonesia butuh US$ 50-60 miliar setiap tahun selama lima tahun atau total US$ 300 untuk memperbaiki keseluruhan infrastruktur saat ini.

"Kita juga harus investasi di bidang ketahanan energi, ciptakan lahan-lahan pertanian, irigasi yang rusak sebesar 40 persen untuk menarik investasi dari luar," tutur Hashim.

Soal rasio utang Indonesia, dia menuturkan, batasnya adalah 50 persen dari produk domestik bruto. "Kita tidak boleh ketinggalan, Malaysia sudah 63 persen dari PDB," katanya.

Selain itu, pihak Prabowo-Hatta akan menerapkan perlakuan yang berimbang terhadap bank-bank asing yang ada di Indonesia. Menurut Hashim, bank asing memiliki akses bebas masuk ke pasar Indonesia, sedangkan ruang gerak bank BUMN sangat sempit di luar negeri. "Di Indonesia bank asal Malaysia bisa mencapai 1.400 kantor cabang, sedangkan bank kita cuma satu cabang di negara itu," ujarnya.

"Capres Prabowo-Hatta akan bertindak tegas kepada mitra-mitra di luar negeri untuk membukakan pasar untuk bank-bank BUMN di luar negeri," ucapnya.

HERMAWAN SETYANTO

Berita Terpopuler:

Sumbangan untuk Jokowi-JK Capai Rp 35 Miliar

Menteri Agama: Sisa Kuota Haji Jadi Bancakan

PBB Beri Rapor Merah Soal Toleransi di Indonesia

Miley Cyrus Robek Gambar Selena Gomez di Panggung









Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.

Baca Selengkapnya

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.

Baca Selengkapnya