TEMPO.CO, Kendari - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Ode Ida akhirnya mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla, pada pemilu presiden 9 Juli mendatang. Dukungan La Ode Ida yang juga kader PAN wilayah Sulawesi Tenggara itu terlihat pada kampanye yang digelar Jusuf Kalla atau JK di lapangan eks MTQ Kendari, Rabu, 11 Juni 2014.
Sebelumnya, Ida menyatakan tidak mendukung salah satu capres di pemilu presiden nanti. Bahkan ia mengimbau kepada anggota DPD untuk tetap netral. La Ode Ida bahkan diberi kesempatan untuk berorasi di depan ratusan simpatisan Jokowi-JK yang membanjiri lokasi kampanye perdana JK di Kendari.
Menurutnya, presiden dan wakil presiden mendatang layaknya adalah perimbangan dari wilayah barat dan timur.
"Saya diajak oleh timnya Pak JK dan diajak oleh tim lain, tapi saya peduli dengan Pak JK karena dalam sejarah bangsa ini selalu ada keseimbangan, sebagaimana pernah disinggung Jokowi saat pendaftaran (di KPU). Penduduk negeri ini yang terbanyak adalah Jawa, tetapi luar Jawa tidak bisa diambaikan, karena mengelola negeri tidak hanya penduduk tetapi wilayah juga," ungkap Ida di hadapan ratusan pendukung Jokowi-JK di lapangan eks MTQ Kendari.
Dijelaskan Ida, masih banyak orang yang ragu setelah melihat kondisi bangsa ini. Tetapi pemimpin negara ini harus diwakili dari kawasan barat dan timur.
"Harus ada keseimbangan, jangan hanya wilayah barat saja, saatnya sekarang presiden kita berasal dari barat dan timur. Itulah sebabnya saya secara pribadi, banyak sekali pendukung saya di sini menyampaikan pesan keseimbangan wilayah," ujarnya.
Pemerintah selama ini, lanjut Ida, hanya memusatkan pembangunan di Pulau Jawa atau bagian barat Indonesia, padahal pembangunan yang merata di barat dan timur adalah tugas setiap presiden dan wakil presiden.
"Jadi pemimpin yang akan datang tidak boleh lagi dari kawasan barat, tapi barat dan timur. Kali ini barat Jokowi dan timur Pak Jusuf Kalla. Sampaikan pesan saya ke semua orang yang ada di Sultra untuk memilih nomor 2, Jokowi-Jusuf Kalla," tukasnya.
Seperti diketahui, La Ode Ida maju menjadi calon legislatif nomor 1 dari PAN di dapil Sultra, namun ia tidak berhasil melenggang ke kursi DPR pusat. Ida meraih 87.407 suara kalah dengan rekan separtainya, Asnawati Hasan, yakni istri Gubernur Sultra dengan perolehan suara 131.520.
ROSNIAWANTY FIKRY
Berita Terpopuler:
Tiga Mahasiswa ITS Dapat Anugerah Saintis Muda
Hendak Nonton Persib, Bobotoh Tewas Tergilas Truk
Tarif Listrik 6 Golongan Pelanggan Naik per 1 Juli
Menteri Agama: Sisa Kuota Haji Jadi Bancakan
Berita terkait
Angka Keramat Nawacita
28 April 2015
Pemilihan Presiden Juli 2014 lalu menjadi etos baru bagi rakyat untuk menentukan calon pemimpinnya. Bagi saya dan sebagian pemilih Jokowi, yang untuk pertama kalinya memilih dalam pemilihan, karena sebelumnya golongan putih, ada motif yang menggerakkan kami. Salah satu motif itu adalah janji kampanye Jokowi yang bertitel Nawacita.
Baca SelengkapnyaPemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya
17 Desember 2014
Kemitraan menemukan suap dalam pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaObor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi
5 Agustus 2014
Keterangan Jokowi diperlukan agar kasus pengaduan tabloid Obor Rakyat dapat diproses lebih lanjut
Baca SelengkapnyaAhok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal
9 Juli 2014
Dengan memilih, Ahok berujar, kemungkinan warga merasakan penyesalan jauh lebih kecil ketimbang mengabaikan haknya.
Baca SelengkapnyaRibuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi
8 Juli 2014
Setiap kelurahan terdapat sekitar 100 DPT ganda.
Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat
6 Juli 2014
Secara keseluruhan, Jokowi-Kalla dipercakapkan hingga 64.297 kali, jauh mengungguli Prabowo-Hatta.
Baca SelengkapnyaHatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura
5 Juli 2014
Hatta hanya tersenyum pahit dan enggan melanjutkan pertanyaan.
Baca SelengkapnyaPendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin
5 Juli 2014
Selain tabloid, mereka juga membagikan jadwal puasa Ramadan dan pin bergambar Jokowi-JK.
Baca SelengkapnyaTabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis
5 Juli 2014
Sapujagat sebenarnya bukan media baru. Tabloid 16 halaman yang berkantor di Jalan Makam Peneleh Nomor 39, Surabaya, itu sudah muncul sejak awal 2000.
Baca SelengkapnyaKampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret
5 Juli 2014
Dukungan warga terbelah diantara dua calon presiden di sejumlah sudut Jakarta.
Baca Selengkapnya