Benda angkasa yang mengeluarkan percikan api terlihat pada sore hari di Kalideres, Jakarta Barat, (8/9). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Dosen sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Kasijanto Sastrodinomo mengatakan bagi masyarakat Jawa munculnya meteor memiliki arti tersendiri. Meteor atau asteroid sering kali dianggap sebagai tanda alam bahwa akan terjadi fenomena pergantian pemimpin. "Benda langit bercahaya itu dalam sejarah dinamakan sebagai pulung," katanya, Senin, 9 Juni 2014.
Beberapa pekan ke depan, Indonesia akan menggelar pilpres. Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla berebut suara dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Menurut Kasijanto, dahulu masyarakat pedesaan di Jawa biasa menjadikan pulung sebagai pertanda pergantian lurah atau kepala desa. Akan ada benda bercahaya yang melintas di udara. Ketika benda tersebut meledak di atas atap rumah, maka dipercaya orang yang tinggal di rumah tersebut akan menjadi lurah atau kepala desa selanjutnya. "Tapi itu dahulu, meski tidak menutup kemungkinan masih ada orang yang masih percaya," katanya.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor