Pemain PSSI U 23 Okto Maniani keluar barak di pusat pelatihan Kopassus, Situ Lembang, Desa Kertawangi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (15/5). Sejumlah atlet nasional dan ofisial dari beberapa cabang olahraga akan digembleng di kawasan militer di kaki Gunung Burangrang ini. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO , Jakarta - Bekas Asisten Operasi Panglima TNI yang juga Tim Pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla, Supiadin, mengatakan ada keuntungan partai merekrut para purnawirawan. Katanya, purnawirawan bisa memperkuat partai lantaran mereka masih mempunyai pengaruh ke dalam barak-barak prajurit.
"Mereka bisa menjadi seorang vote getter," kata Supiadin di markas pemenangan Jokowi-JK di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 5 Juni 2014. "Kalau nitip sesuatu sih masih bisa. Tergantung individunya." (Baca: Intelijen Telusuri Prajurit TNI Tak Netral)
Namun ia menyangkal jika purnawirawan sekelas Luhut Binsar Panjaitan dan A.M Hendropriyono yang bergabung dengan tim Jokowi-JK bakal ikut bermain juga untuk mengerahkan Bintara Pembina Desa.
"Kami kumpul ini enggak ada paksaan," kata dia. Katanya, mereka kini sudah tak lagi prajurit aktif. "Pilihan tak bisa lagi diseragamkan."
Sebelumnya, beberapa media memberitakan di sebuah kawasan di Jakarta ada pengerahan Babinsa untuk mendata dan menyerahkan pilihan politik pada 9 Juli nanti ke pasangan Prabowo-Hatta.
Supiadin tak mau menjawab saat ditanya di daerah mana lagi potensi pengerahan tentara itu terjadi, khususnya di pelosok desa. "Kami masih menunggu laporan Dewan Pimpinan Daerah dari seluruh partai koalisi." (Baca: Tjahjo Sebut Ada Gejala TNI-Polri Tak Netral)
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.