Pecah Kongsi Dukungan Peserta Konvensi Demokrat  

Reporter

Selasa, 3 Juni 2014 09:57 WIB

(kiri-kanan) Anis Baswedan, Pramono Eddi Wibowo, Endriarto Sutarto, Sinyo Harry Sarundajang, Gita Wirjawan serta Hayono Isman berdiri di atas panggung untuk berfoto bersama seusai acara Debat Bernegara Calon Presiden Konvensi Partai Demokrat 2014 di Convention Hall, Mall Grand City, Surabaya (13/2). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat sejauh ini menyatakan netral dalam pemilu presiden 9 Juli mendatang. Namun dukungan para peserta konvensi yang diselenggarakan Demokrat justru terbelah.

Anggota Badan Pemeriksa Keuangan, Ali Masykur Musa, misalnya, mengatakan dia menjadi anggota Dewan Pakar Tim Pemenangan Prabowo-Hatta. Alasannya, ada kecocokan dengan visi-misi calon presiden dan wakil presiden yang disokong koalisi partai pimpinan Partai Gerindra ini. “Komitmen kebangsaan mereka cocok dengan saya,” kata Ali saat dihubungi, Selasa, 3 Juni 2014.

Peserta konvensi lain yang bergabung dengan Prabowo adalah Marzuki Alie dan Pramono Edhie Wibowo. Marzuki beralasan berasal dari satu daerah dengan Hatta Rajasa, yaitu Sumatera Selatan. Menurut dia, masyarakat Palembang akan bertanya-tanya jika dia tak mendukung kawannya itu. “Apa kata dunia?” kata Marzuki Alie. Sedangkan Pramono Edhie memilih Prabowo setelah bekas Danjen Kopassus itu memaparkan visi-misi di depan kader Demokrat.

Anies Baswedan dan Dahlan Iskan justru berada di kubu yang berseberangan. Anies, Rektor Universitas Paramadina, menjadi juru bicara tim pemenangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Dia mengatakan Indonesia membutuhkan pemimpin yang baru. Dia melihat dalam tim penyokong pasangan calon presiden dan wakil presiden lain berjejer pimpinan partai yang sudah mengelola pemerintahan selama 15 tahun seusai reformasi. “Saya rasa kesempatan mereka sudah cukup,” kata Anies.

Adapun Dahlan mengatakan akan mengerahkan 8.000 Relawan Demi Indonesia (DI), pendukungnya saat mengikuti konvensi, untuk mendukung pasangan Jokowi-Kalla. Kongres Relawan DI bersepakat memenangkan Jokowi dan Jusuf Kalla. Namun pemenang konvensi Demokrat ini tak akan mempermasalahkan jika ada relawannya yang tak menggunakan hak pilih atau malah mendukung calon lain.

Namun ada pula peserta konvensi yang memilih netral. Mereka adalah Endriatono Sutarto, Dino Patti Djalal, Irman Gusman, dan Gita Wirjawan. “Tak usah merapat-rapat, Jakarta sudah panas,” kata Endriartono, Jumat, 30 Mei 2014. Dia mengaku lelah setelah mengikuti konvensi sehingga memilih netral.

Sedangkan Irman Gusman memilih netral karena masih menjabat Ketua Dewan Perwakilan Daerah. Posisi netral juga dipilih oleh Dino Patti. Bekas Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini memilih tak berpolitik meskipun tetap akan menggunakan hak pilihnya. Gita Wirjawan juga sejauh ini belum menentukan sikap resmi apakah bakal mendukung Prabowo atau Jokowi.

WAYAN AGUS PURNOMO




Berita Terpopuler:
Diduga Mencurigakan, Ini Isi 14 Rekening Anggito
Kasus Haji, PPATK: Rekening Anggito Mencurigakan
Ahok Marah-marah Saat Ditanya Kasus PAM Jaya
SBY: 2004, TNI-Polri Tak Netral
Avanza Luxury Tawarkan Kemewahan

Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

19 Maret 2018

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

12 Maret 2018

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

12 Maret 2018

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

12 Maret 2018

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

12 Maret 2018

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

Dalam pidato politiknya, AHY menyatakan kesiapannya menjadi pemimpin muda Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya