TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla naik bajaj berbahan bakar gas dari Taman Menteng ke Komisi Pemilihan Umum, Ahad, 1 Juni 2014. Pasangan calon presiden yang diusung poros PDI Perjuangan ini berangkat dari Taman Menteng, yang berjarak sekitar 500 meter dari KPU, untuk mengikuti undian nomor urut calon presiden.
Jokowi berada satu bajaj dengan mantan peserta konvensi Partai Demokrat yang juga juru bicaranya, Anies Baswedan. Kalla menumpang bajaj seorang diri, persis di belakang Jokowi. Rombongan Jokowi-Kalla dalam kendaraan roda tiga ini dibuntuti ribuan sukarelawan sehingga ruas jalan di sekitar Taman Menteng macet.
Sebelum ke KPU, Jokowi-Kalla menghadiri acara doa bersama dengan sukarelawan dan enam tokoh keagamaan di Taman Menteng. Jokowi tiba di Taman Menteng sekitar pukul 13.00. Ia berangkat dari rumah dinas di Taman Suropati ditemani sang istri, Iriana Jokowi; anak perempuannya, Kahiyang Ayu; dan anak bungsunya, Kaesang Pangarep. Saat tiba di Taman Menteng, Jusuf Kalla sudah tiba dan sedang menunggu Jokowi.
Hamka Haq memimpin doa singkat untuk Jokowi dan Kalla. Hamka mendoakan agar kedua pasangan ini bisa menjalani proses demi proses dengan lancar. Jokowi dalam sambutannya meminta doa kepada para sukarelawan agar segala proses berjalan lancar. "Mohon doa restu agar semua lancar," katanya, yang disambut oleh tepuk tangan para sukarelawan. (Simak info pemilu presiden 2014)
ANANDA TERESIA
Berita populer:
Massa Berjubah Kembali Datangi Rumah Julius
Neta S. Pane: Penyerangan di Yogya Kental Unsur Politis
Perubahan Haji Era Anggito
Sangeang Meletus, Dua Bandara Ditutup
Berita terkait
Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah
1 jam lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan
Baca SelengkapnyaJokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis
1 jam lalu
Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili
1 jam lalu
Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan
2 jam lalu
Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.
Baca SelengkapnyaDitunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja
2 jam lalu
Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
3 jam lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaDirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik
4 jam lalu
PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air
Baca SelengkapnyaJokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit
4 jam lalu
Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.
Baca SelengkapnyaJokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo
6 jam lalu
Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.
Baca SelengkapnyaLuhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?
7 jam lalu
Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?
Baca Selengkapnya