Pos Menteri Utama Prabowo Cermin Transaksi Koalisi  

Sabtu, 31 Mei 2014 12:31 WIB

KetuaDewan Pembina dan Capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyapa warga dan awak media saat tiba di lokasi pemungutan suara di TPS 02, Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor (9/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Tim sukses pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla kembali mengkritik gagasan menteri utama yang diusung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. "Kami tak bisa membayangkan bagaimana nanti posisi ini dijalankan. Posisinya akan saling sandera," kata anggota tim sukses Jokowi-JK, Darmawan Prasojo, di sela diskusi bertema "Visi Energi Prabowo Vs Jokowi" Sabtu, 31 Mei 2014.

Ia menilai jabatan menteri utama tak punya relevansi dalam kabinet. Posisi ini tak lain hanya bagian dari bagi-bagi kekuasaan dan transaksi koalisi. Padahal, pemerintahan ke depan harusnya diisi oleh menteri-menteri atas dasar profesional dan bukan bagi-bagi kekuasaan. (Baca: Soal Menteri Utama, Mahfud: Tak Melanggar UU)

Hal berbeda terjadi dalam koalisi pendukung Jokowi-JK yang didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai NasDem dan Partai Hati Nurani Rakyat. Sejak awal, kata Darmawan, anggota koalisi pendukung Jokowi memastikan tak ada bagi-bagi kursi menteri dalam membangun koalisi. "Koalisi kami bukan transaksional. Tak ada penjatahan menteri, apalagi menteri utama." (Baca: Bertemu Jokowi, Slank Usulkan 46 Calon Menteri)

Konsep menteri utama yang diwacanakan Prabowo sebelumnya juga sudah dikritik Jokowi. Jokowi menilai gaya koalisi tersebut sudah kuno dan tidak relevan. "Itu sudah tradisi lama, pola lama, kita harus membangun nilai baru," kata Jokowi di acara Rakernas Partai Nasdem di Ancol, Jakarta Utara, Selasa lalu.

Mengenai posisi menteri utama ini, ketua tim sukses pasangan Prabowo-Hatta, Mahfud Md., menyatakan konsep menteri utama yang dilontarkan Partai Gerindra itu bersifat konstitusional. Menteri utama ini memiliki status seperti menteri koordinator yang juga tak tercatat secara langsung dalam undang-undang. Meskipun demikian, keberadaan menteri utama dan menteri koordinator tak akan mengubah konsep menteri yang diatur.

IRA GUSLINA SUFA

Berita terpopuler:
Seminggu Lagi, Jalur Ganda Utara Akan Rampung
Anggito Abimanyu Mundur dari Jabatan Dirjen Haji
Gunung Sangeang di Bima Meletus






Berita terkait

Koalisi Pertanyakan Urgensi Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

9 hari lalu

Koalisi Pertanyakan Urgensi Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

Pemberian pangkat jenderal kehormatan kepada Prabowo disebut tidak memiliki dasar hukum yang jelas.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

2 Maret 2018

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.

Baca Selengkapnya

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

1 Maret 2018

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

1 Maret 2018

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

27 Februari 2018

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

26 Februari 2018

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

26 Februari 2018

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.

Baca Selengkapnya