9 Alasan Kiai Jember Dukung Jokowi-JK  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 29 Mei 2014 22:10 WIB

Calon presiden, Joko Widodo, memasuki area GOR C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barats (29/5). Jokowi dan Jusuf Kalla menghadiri deklarasi pemenangan mereka yang diusung sejumlah tokoh Jawa Barat, kader partai, dan para simpatisan pendukung. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jember - Para kiai Jember melakukan deklarasi dukungan untuk pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, Kamis, 29 Mei 2014 sore. KH Muhyidin Abdusshomad, koordinator kiai yang menamakan diri "kiai kampung” itu menyatakan ada sembilan alasan mereka mendukung pasangan Jokowi-JK.

"Alasan-alasan itu hasil konsultasi dengan kiai sepuh seperti KH Muchit Muzadi," kata dia kepada Tempo.

Alasan pertama, kata dia, karena Jusuf Kalla dianggap sebagai satu-satunya tokoh NU yang masuk dalam bursa calon wakil presiden yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa waktu lalu. Kedua, JK dinilai sebagai calon wakil presiden yang memiliki pemahaman dan perilaku keagamaan (Islam) yang baik. "Ketiga, beliau adalah warga NU yang berpaham ahlussunnah wal jamaah," kata Rois Syuro PCNU Jember itu.

Alasan keempat, JK dinilai sebagai kader NU yang memiliki sikap sebagai negarawan yang baik. Alasan kelima, kata dia, Jusuf Kalla memiliki integritas, kompetensi yang visioner dalam masalah keagamaan, kepemimpinan lembaga negara. Selanjutnya, JK juga dipandang mampu menjadi “jembatan” antara kelompok religius dan kelompok nasionalis (pengusung Joko Widodo).

Pasangan Jokowi dan JK, kata Muhyidin, juga sudah teruji dan memiliki kemampuan pengembangan ekonomi kerakyatan. Pasangan itu, kata dia, juga diyakini mampu menjaga aset-aset nasional tanpa menimbulkan kegoncangan hubungan internasional. "Yang terakhir, pasangan Jokowi dan JK juga mampu menghindarkan Indonesia dari konflik sosial, konflik agama maupun hubungan antar negara," katanya.

Acara Silaturahmi Kiai Kampung, GP Anshor dan Banser di Pesantren Nurul Islam, Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, itu sedianya akan dihadiri Jusuf Kalla. Namun, JK tiba-tiba membatalkan diri dengan alasan ada acara mendadak di Makassar.

Acara itu dihadiri pendiri PT Bosowa, Mohammad Aksa Mahmud dan Nusron Wahid, Ketua Umum Gerakan Pemuda Anshor. "Jember adalah salah satu simpul penting tim pemenangan Jokowi-JK," ujar Aksa Mahmud.

Sedangkan Nusron Wahid mengatakan acara itu adalah konsolidasi politik untuk menyokong pasangan Jokowi-JK dalam pemilihan presiden bulan Juli nanti. "Ini ikhtiar untuk mengarahkan seluruh anggota Anshor, Banser dan NU. Meskipun secara kelembagaan GP Anshor tetap netral," kata dia.

MAHBUB DJUNAIDY

Berita utama:


Baju Beda, Jokowi: Ini Kombinasi Muda-Pengalaman
Jokowi: Surat ke Kejaksaan Agung Hanya Fitnah
Gus Sholah Kritik Amien Rais Soal Perang Badar




Berita terkait

Prabowo Ungkap Dirinya Jalani Operasi Besar untuk Pulihkan Cedera Kaki

1 jam lalu

Prabowo Ungkap Dirinya Jalani Operasi Besar untuk Pulihkan Cedera Kaki

Operasi cedera kaki Prabowo dilakukan di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Survei LSI Sebut Efek Jokowi Masih Kuat di Jawa Tengah, Begini Kata Hasto PDIP

2 jam lalu

Survei LSI Sebut Efek Jokowi Masih Kuat di Jawa Tengah, Begini Kata Hasto PDIP

LSI menyebut sebanyak 85 persen responden di Jawa Tengah menyatakan puas terhadap kinerja Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Survei LSI Sebut 85 Persen Warga Jawa Tengah Puas Kinerja Jokowi, Bisa Pengaruhi Pilkada Jateng

3 jam lalu

Survei LSI Sebut 85 Persen Warga Jawa Tengah Puas Kinerja Jokowi, Bisa Pengaruhi Pilkada Jateng

Djayadi mengungkapkan bahwa dari 85 persen responden yang puas terhadap kinerja Jokowi, sebanyak 27,5 persen menyatakan cenderung memilih Kaesang.

Baca Selengkapnya

Haji Isam Borong 2.000 Ekskavator, Ini Profil Pengusaha Asal Kalimantan Bernama Andi Syamsuddin Arsyad

6 jam lalu

Haji Isam Borong 2.000 Ekskavator, Ini Profil Pengusaha Asal Kalimantan Bernama Andi Syamsuddin Arsyad

Haji Isam melalui perusahaan miliknya Jhonlin Group memesan 2.000 unit ekskavator dari Sany Group asal China. Tercatat pesanan internasional terbesar.

Baca Selengkapnya

Paling Luas di Antara 7 Presiden, Berikut Sederet Fakta Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar

8 jam lalu

Paling Luas di Antara 7 Presiden, Berikut Sederet Fakta Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar

Proses pembangunan rumah pensiun Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Karanganyar sudah dimulai. Berikut sederet fakta yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Gencar Deklarasikan Perang Lawan Judi Online, Ini Alasan Jokowi Baru Sekarang Bentuk Satgas Judi Online

9 jam lalu

Gencar Deklarasikan Perang Lawan Judi Online, Ini Alasan Jokowi Baru Sekarang Bentuk Satgas Judi Online

Jokowi dan jajarannya belakangan gencar deklarasikan perang lawan judi online. Ini alasannya bentuk Satgas Judi Online.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir ke PLN soal Listrik ke IKN saat HUT RI: Pastikan Juga Pasokan Interkoneksi di Kalimantan

10 jam lalu

Erick Thohir ke PLN soal Listrik ke IKN saat HUT RI: Pastikan Juga Pasokan Interkoneksi di Kalimantan

Erick Thohir meminta PLN tak hanya menjamin pasokan listrik guna memenuhi kebutuhan daya total di lokasi upacara HUT Kemerdekaan RI ke-79 di IKN.

Baca Selengkapnya

Didesak Mundur Buntut PDN Diretas, Begini Kilas Balik Budi Arie Ditunjuk Jadi Menkominfo oleh Jokowi

11 jam lalu

Didesak Mundur Buntut PDN Diretas, Begini Kilas Balik Budi Arie Ditunjuk Jadi Menkominfo oleh Jokowi

Berikut Kilas balik penunjukan Budi Arie sebagai Menkominfo oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi

Baca Selengkapnya

Sebulan Menjelang HUT RI, Erick Thohir Beberkan Kesiapan Pasokan Listrik dan Gas di IKN

14 jam lalu

Sebulan Menjelang HUT RI, Erick Thohir Beberkan Kesiapan Pasokan Listrik dan Gas di IKN

Erick Thohir memastikan sejumlah perusahaan pelat merah siap memasok kebutuhan energi, baik listrik dan gas, untuk kantor-kantor pemerintahan di IKN.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Bantuan Pangan Beras dengan Bantuan Sosial

18 jam lalu

Perbedaan Bantuan Pangan Beras dengan Bantuan Sosial

Presiden Jokowi akan memberikan bantuan pangan beras yang terus berlanjut sampai Desember 2024. Bantuan ini berbeda dengan bantuan sosial.

Baca Selengkapnya