Calon Presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyapa awak media sebelum menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta (23/5). Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai salah satu syarat pendaftaran capres dan cawapres di KPU. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mengapresiasi pernyataan tim sukses pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang akan datang ke sana. Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menilai Prabowo berjiwa besar bila bersedia datang ke Komnas HAM.
"Kami menginginkan Pak Prabowo yang datang. Sebuah bentuk kesatria. Ini untuk mengukur kehebatan Pak Prabowo sebelum terpilih," kata Natalius Pigai ketika dihubungi, Rabu, 28 Mei 2014. Natalius menegaskan yang harus ke Komnas HAM adalah Prabowo, bukan tim suksesnya.
Menurut Natalius, kedatangan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Gerindra itu untuk menjelaskan kasus penculikan dan pemerkosaan pada 1998. Prabowo saat itu menjabat sebagai Komandan Jenderal Korp Pasukan Khusus yang membawahkan Tim Mawar. Tim Mawar inilah yang menculik beberapa aktivis yang mendemo pemerintahan rezim Orde Baru, Soeharto.
"Prabowo masih dianggap bermasalah dalam konteks HAM. Kalau dia yang terpilih, kami khawatir pengusutan kasus 1998 akan tertunda," katanya. Secara manusiawi, menurut Natalius, banyak pihak yang khawatir bila Prabowo terpilih sebagai presiden. Sebab, harapan untuk membentuk peradilan HAM sangat kecil. Kendati demikian, dia berharap Prabowo sebagai seorang negarawan tetap harus menuntaskan kasus penculikan itu.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.