Mahfud MD, former Contitutional Court after press conference related bid becomes the winning team leader Prabowo-Hatta at MMD Initiative, Jakarta (5/22). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua tim sukses calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud Md., mengimbau elite politik untuk bisa menciptakan ketenteraman dalam pemilihan presiden tahun ini. Caranya, kata dia, mereka harus mengendalikan massa akar rumput untuk mencegah terjadinya saling serang antarkubu calon presiden.
"Dimulai dari bawah dulu karena kami (elite politik) ini kan sudah tahu sistem dan aturannya," Kata Mahfud Md. saat dihubungi Tempo, Rabu, 28 Mei 2014.
Mahfud menjelaskan, massa akar rumput masing-masing calon presiden harus bisa mengendalikan diri atas berbagai isu. Dia mencontohkan kebakaran yang terjadi di posko pemenangan calon presiden Joko Widodo alias Jokowi pada Senin lalu di Setiabudi, Jakarta Selatan. Menurut dia, insiden tersebut tak perlu terjadi jika massa akar rumput tidak mudah terprovokasi dan lebih menggunakan rasio ketimbang emosi.
Mahfud juga mengatakan masing-masing kubu capres harus bisa menahan diri. "Menahan diri itu penting," Kata Mahfud. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu juga berharap tidak ada aksi kekerasan ataupun teror hingga seusai pemilihan presiden. (Baca: Posko Jokowi di Setiabudi Terbakar).
Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Aswin menyatakan pihaknya masih menyelidiki insiden kebakaran posko pendukung Jokowi di Jalan Sultan Agung, Setiabudi, Jakarta Selatan. Kebakaran tersebut menghanguskan meja, alat tulis, sebagian bangunan, dan data berisi daftar nama 400 relawan. Kepolisian telah memeriksa tiga saksi, yakni Hasanudin Napitupulu, Hendar, dan Sobri. (Baca: Posko Jokowi Terbakar, Tiga Saksi Diperiksa).
Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama
5 hari lalu
Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama
Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.
