Tiga Strategi NasDem Menangkan Jokowi-JK

Reporter

Selasa, 27 Mei 2014 06:15 WIB

Ratusan kader Partai Nasional Demokrat (NasDem) berjoget karena terhibur saat mengikuti kampanye terbuka, di Stadion Tugu, Jakarta Utara (1/4). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Nasional Demokrat (NasDem) akan menjalankan tiga strategi untuk menangkan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden 9 Juli 2014.

"Strategi ini salah satunya adalah mengoptimalkan kinerja legislator di setiap daerah pemilihan," kata Charles Meikyansyah, salah satu pendiri NasDem, saat dihubungi Senin, 26 Mei 2014. (Baca: Surya Paloh Ingin Pemilu Satu Putaran Saja)

Tiga strategi NasDem itu diharapkan dapat meningkatkan perolehan suara untuk Jokowi-JK. Hal pertama yang akan dilakukan oleh NasDem adalah memperkuat infrastruktur partai. NasDem sudah membangun kekuatan internal dengan memperkuat konsolidasi mulai DPP hingga DPC.

Kemudian strategi kedua adalah memaksimalkan kinerja caleg terpilih. "Caleg yang terpilih dari NasDem ada yang berasal dari unsur pengurus, anggota, sampai simpatisan," ujarnya.

Caleg ini akan diproyeksikan untuk menggalang suara dari daerah pemilihannya sekaligus menyebarkan visi-misi pasangan Jokowi-JK sehingga mampu menarik suara lebih banyak dari pemilihan legislatif April lalu. Strategi yang ketiga adalah menggalang kekuatan koalisi dan menggenjot suara di daerah-daerah yang potensial.

Charles mengatakan bahwa peta konsentrasi kekuatan politik Jokowi-JK baru akan dirapatkan dalam rakernas di Hotel Mercure, Ancol. Peta kekuatan NasDem, kata dia, terletak hampir di seluruh Indonesia. Kekuatan NasDem menyeluruh untuk wilayah Sumatera, sementara di Jawa Timur berhasil mengamankan tujuh kursi, Banten satu kursi, bahkan di Jawa Barat dan Jawa Timur pun tetap mendapatkan kursi meskipun hanya satu. Adapun di NTT berhasil meraih dua kursi untuk tiga kursi yang diperebutkan.

Partai NasDem adalah partai yang baru didirikan pada 26 Juli 2011. NasDem juga memiliki organisasi sayap, yaitu Badan Advokasi Hukum (BAHU) NasDem, Gerakan Massa Buruh (Gemuruh), Liga Mahasiswa Nasdem, dan Persatuan Petani Nasional Demokrat (Petani NasDem). Pada pemilihan legislatif April silam, NasDem berhasil menempati urutan delapan dengan perolehan 6,72 persen suara. Dengan perolehan ini, NasDem berhak atas 35 kursi di DPR RI.

Charles mengatakan optimistis dapat memenangkan Jokowi-JK. Ia juga berkata bahwa Surya Paloh, Ketua Umum NasDem, berulang kali menitipkan pesan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden, termasuk seluruh kader pendukung Jokowi-JK, untuk tidak saling serang dalam berkampanye.

"Masyarakat akan menilai setiap pasangan dari sikap dan budaya politik yang dikembangkan oleh setiap pasangan calon," ujarnya. (Baca: Ada Spanduk Lawan 'Prahara' di Kantor DPP NasDem)

DINI PRAMITA






Berita Terpopuler
Kalla Gunakan Jenderal Rekening Gendut Dekati Mega
Tersangka, Suryadharma Jadi Calon Menteri Prabowo
Nikah Gratis Mulai Juni 2014

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

2 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

2 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

2 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

4 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

5 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

6 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

6 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

6 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

7 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

8 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya