Calon Presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bersama Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa (kanan) dan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (kiri), saat menandatangani syarat administrasi pendaftaran Calon Presiden dan Cawapres RI 2014-2019 di Rumah Polonia, Jakarta, (20/5). TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Padang - Dewan Pengurus Daerah Partai Golongan Karya Sumatera Barat akan memberi sangsi tegas bagi pengurus Golkar yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Jika mereka masuk dalam struktur organisasi partai, akan kita pecat," ujar Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim, Rabu, 21 Mai 2014.
Menurut Hendra, seluruh kader Golkar harus menjalankan amanat rapat pimpinan nasional partainya yang menyatakan keputusan koalisi ditentukan Ketua Umum Aburizal Bakrie. "Jika ARB putuskan koalisi dengan Gerindra, kita semua harus mematuhi dan mendukung itu," katanya. (Baca: Kader Golkar Membelot, Jokowi: Karena Ada Pak JK)
Selain itu, Golkar juga akan memberi sangsi bagi anggota Dewan terpilih yang mendukung Jokowi-Jusuf Kalla. "Anggota Dewan terpilih yang mendukung Jokowi-JK akan kita copot," ujarnya.
Hendra yakin kader dan pengurus Golkar Sumatera Barat mau menaati AD/ART dan amanat rapimnas partainya dengan mendukung Prabowo-Hatta Rajasa. Meski istri cawapres Jusuf Kalla berasal dari Sumatera Barat, menurut dia, hal itu tidak akan berpengaruh. "Tak akan berpengaruh. Toh, pada pilpres 2009, JK kalah di Sumatera Barat," ujarnya. (Baca: Golkar Jatim Dukung Sanksi ke Kader Pro Jokowi-JK)
Hendra mengaku akan membuat langkah-langkah strategis untuk kemenangan Prabowo-Hatta Rajasa di daerahnya. "Kita akan merapatkan barisan dengan partai-partai koalisi," ujarnya.