TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan partainya tak panik dengan bergabungnya Partai Golongan Karya ke kubu pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung Partai Gerakan Indonesia Raya. Menurut dia, partainya sering jadi lawan banyak kubu. "PDI Perjuangan biasa dikeroyok," kata Mega ketika ditemui di rapat koordinasi nasional, Selasa, 20 Mei 2014.
Megawati mengatakan sudah mempunyai strategi untuk menghadapi lawan di pemilihan presiden 2014. Menjadi oposisi sepuluh tahun, katanya, PDI Perjuangan telah mengkonsolidasi strategi yang harus dilakukan kader dan simpatisan. Namun, dia menolak menyebut langkah-langkah pemenangannya.
"Rahasia dong, namanya juga strategi," kata Mega. Dia optimistis kali ini kadernya, Joko Widodo, bisa duduk di kursi RI-1.
Partai Golongan Karya resmi merapat ke calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Selain Golkar, Prabowo-Hatta diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Bulan Bintang. Koalisi Tujuh partai ini mengumpulkan 48,9 persen suara dan 52,1 persen kursi parlemen. (Baca: Jokowi Ungkap Alasan Golkar Tak Jadi Berkoalisi).
Adapun PDI Perjuangan bersama tiga partai lain mengusung Joko Widodo dan Jusuf KallaTiga partai lain itu adalah Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Nasional Demokrat dan Partai Hati Nurani Rakyat. Koalisi kuartet ini mengumpulkan 40 persen suara dan 37 persen kursi parlemen. Pasangan ini telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum kemarin. (Baca: Malam Ini, Jokowi Paparkan Visi dan Misi).
SUNDARI
Berita lain:
Aburizal Terima Tawaran Menteri Utama dari Prabowo
Merchandise Beracun Piala Dunia Ada di Indonesia
Menit-menit Petinggi Artha Graha Hilang
20 Siswa SMA dengan Nilai Ujian Nasional Tertinggi
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaGerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader
11 Agustus 2020
Sejumlah kader Gerindra meminta Prabowo kembali maju sebagai capres 2014, sedangkan PDIP masih melakukan kaderisasi dan pematangan calon pemimpin.
Baca SelengkapnyaCara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati
23 Januari 2019
Jokowi mengucapkan selamat kepada Megawati yang berulang tahun ke-72. Tapi Jokowi menghindari menyebut angka 2.
Baca SelengkapnyaPPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat
10 Januari 2018
PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.
Baca SelengkapnyaPDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti
10 Januari 2018
Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul
10 Januari 2018
Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.
Baca SelengkapnyaGus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP
10 Januari 2018
Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.
Baca SelengkapnyaPDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul
10 Januari 2018
PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaDi HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik
10 Januari 2018
Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.
Baca Selengkapnya