TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Suhardi mengatakan putaran pemilu presiden tergantung pada Partai Golongan Karya dan Partai Demokrat. Pergerakan kedua partai sangat mempengaruhi konstelasi pertarungan calon presiden dan calon wakil presiden.
"Sekali atau dua kali itu tergantung pada posisinya Demokrat dan Golkar. Kalau mereka buat koalisi, ada kemungkinan dua putaran. Kalau tidak, mungkin satu putaran," katanya, Minggu, 18 Mei 2014. (Baca: Arah Koalisi Golkar Diserahkan ke Ical)
Sebelumnya, kabar mengenai koalisi Golkar dan Demokrat untuk membentuk poros ketiga makin kuat. Poros ketiga ini pun disebut mengusung nama Aburizal Bakrie-Pramono Edhie. Namun belakangan, koalisi itu makin tak pasti. (Baca: Jero: Pencalonan Aburizal-Pramono Belum Pasti)
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Golkar Idrus Marham mengatakan arah koalisi partainya nanti bisa dibaca dalam Rapat Pimpinan Nasional VI Golkar. Rapat itu akan memutuskan untuk menyerahkan mandat sepenuhnya kepada Ketua Umum Aburizal Bakrie dalam menentukan arah koalisi. (Baca: Ical-PramonoEdhie Bukan Tandingan Jokowi dan Prabowo)
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor