TEMPO.CO, Surakarta - Puisi Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Fadli Zon tentang orang hilang menginspirasi putri penyair Wiji Thukul, Fitri Nganti Wani, untuk membuat puisi balasan. Meski tidak secara tegas menanggapi puisi Fadli Zon, kata-kata dalam puisi Fitri berjudul Tak Berjenggot Kebakaran Jenggot ditujukan untuk Fadli.
Kepada Tempo yang menemui di rumahnya di Kampung Kalangan, Kelurahan Jagalan, Surakarta, Ahad siang, 11 Mei 2014, Fitri mengaku ingin membuat puisi setelah membaca puisi Fadli Zon. "Ada teman yang share puisi Fadli Zon. Itu menginspirasi saya membuat puisi tadi," katanya.
Wiji Thukul, penyair dan aktivis yang senantiasa membela hak-hak orang lemah, menjadi pelarian setelah meledaknya kerusuhan 27 Juli 1996. Ia berpindah-pindah tempat persembunyian, bahkan pernah diungsikan ke Kalimantan. Namun, pada 1998, ia hilang dan tidak diketemukan hingga kini. Sejumlah orang menduga ia menjadi korban penculikan. Berikut ini puisi yang ditulis Fitri.
Tak Berjenggot Kebakaran Jenggot
Dia yang tak berjenggot Kebakaran jenggot Pelaku teriak pelaku Lucu lucu lucu
Dia yang tak berjenggot Kebakaran jenggot Terbatas merdekanya Maju kena mundur kena
Dia yang tak berjenggot Kebakaran jenggot Jungkir balik jilat pantat si bos Menculik dan membunuh nuraninya sendiri
Kemarilah kawan Aku ingin jadi temanmu Kita harus jujur Atas hati masing-masing Di sini kamu akan nyaman Bukan karena uang, bukan.. Tapi karena kebenaran
Tapi sayang beribu sayang Bagimu aku bukan levelmu Yang mumpuni soal politik Segalanya kau sebut politik Bahkan perjuangan tulus Seorang anak Yang mencari bapaknya
Dia yang tak berjenggot Kebakaran jenggot Kasihan betul! Ruang mata kosong melompong Mayat hidup, Bukan manusia
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.