LBH-Imparsial Serukan Tak Pilih Capres Pelanggar HAM  

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 9 Mei 2014 15:49 WIB

Demo menuntut untuk mengusut tuntas korban penculikan dan penghilangan paksa aktivis. (TEMPO/Fully Syafi/01/26/2010)

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Bantuan Hukum dan Imparsial menyerukan agar masyarakat tidak memilih calon presiden yang melanggar hak asasi manusia. Direktur LBH Jakarta Febi Yonesta mengatakan calon presiden yang melanggar HAM akan berdampak buruk pada masa depan Indonesia.

"Makanya tidak boleh dibiarkan orang yang bertanggung jawab pada pelanggaran HAM menjadi presiden," kata Febi dalam diskusi bertajuk "Mengenang Marsinah" di kantor LBH Jakarta, Jalan Diponegoro, Jakarta, Jumat, 9 Mei 2014.

Poengky Indarti, Direktur Imparsial, mengatakan bahaya calon presiden pelanggar HAM adalah menghalalkan keuntungan pribadi demi ambisi politiknya. Keberpihakan terhadap masyarakat kecil, seperti buruh, hanya untuk mendapatkan simpati pemilih. "Harus diingat kerja sama militer dan buruh tidak pernah terjadi dalam sejarah," katanya yang juga menjadi pembicara dalam diskusi yang sama.

Isu pelanggaran HAM terus mencuat seiring pencalonan Prabowo Subianto menjadi presiden dalam pemilu Juli 2014. Prabowo saat menjabat Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) diduga terlibat dalam penculikan 13 aktivis prodemokrasi. Meskipun anggotanya yang disebut tim mawar telah dihukum secara pidana, Prabowo hanya diberhentikan sebagai pemimpin Kopassus.

Febi mengatakan seorang calon presiden harus bersih dari masalah-masalah kemanusiaan pada masa lalunya. Bila masalah itu belum selesai lantas mencalonkan diri sebagai presiden, kata dia, masalah HAM tidak akan pernah terselesaikan. "Bagaimana nasib mereka yang masih berharap bisa menemukan kabar keluarganya yang hilang?" ujarnya.

TRI SUHARMAN

Topik terhangat:
Tragedi JIS | Jokowi | Prabowo | Rachmat Yasin | Emon


Berita terpopuler lainnya:
Boediono Sebut Yang Mulia, JK: Saya Cukup Pak Hakim
Cara Bupati Bogor Mengelak Disebut Terima Suap
Sidang Century, Boediono: Itu Suara Ibu Miranda


Berita terkait

Kilas Balik Janji Presiden Jokowi Cari Wiji Thukul

7 Januari 2023

Kilas Balik Janji Presiden Jokowi Cari Wiji Thukul

Sampai Sipon meninggal dunia, Wiji Thukul masih berstatus orang hilang. Padahal, Presiden Jokowi pernah berjanji mencari Wiji Thukul.

Baca Selengkapnya

Jaksa Agung Sebut Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu PR Bersama

5 Juni 2018

Jaksa Agung Sebut Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu PR Bersama

Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu bukan hanya pekerjaan rumah Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Prasetyo Sarankan Kasus HAM Masa Lalu Diselesaikan Non Yudisial

10 Januari 2018

Prasetyo Sarankan Kasus HAM Masa Lalu Diselesaikan Non Yudisial

Jaksa Agung HM Prasetyo mencontohkan kasus pelanggaran HAM di masa lalu pada 1965-1966, sulit untuk ditemukan pelaku dan mengumpulkan buktinya.

Baca Selengkapnya

Penyebab Ombudsman Ingin Temui Langsung Menkopolhukam Wiranto

29 Maret 2017

Penyebab Ombudsman Ingin Temui Langsung Menkopolhukam Wiranto

Komisioner Ombudsman RI Ninik Rahayu mengatakan pihaknya perlu mendengar penjelasan Menkopolhukam Wiranto soal terobosan solusi kasus HAM berat dulu.

Baca Selengkapnya

Massa Mengaku Korban Peristiwa 27 Juli 1996 Tagih Janji PDIP  

13 Maret 2017

Massa Mengaku Korban Peristiwa 27 Juli 1996 Tagih Janji PDIP  

Menurut koordinator aksi, PDIP sudah tutup mata dan hati terhadap korban peristiwa Kudatuli.

Baca Selengkapnya

Kontras Menentang Dewan Kerukunan Nasional, Ini Sebabnya

13 Februari 2017

Kontras Menentang Dewan Kerukunan Nasional, Ini Sebabnya

Menurut Kontras, pembentukan Dewan Kerukunan Nasional cacat
hukum.

Baca Selengkapnya

Kritik DPR atas Penyelesaian Kasus HAM Lewat Rekonsiliasi  

3 Februari 2017

Kritik DPR atas Penyelesaian Kasus HAM Lewat Rekonsiliasi  

Menurut Trimedya, penyelesaian secara hukum penting untuk menunjukkan pemerintah serius dalam penyelesaian HAM masa lalu.

Baca Selengkapnya

Penyelesaian HAM, DPR Sarankan KontraS Lapor ke Kejagung

3 Februari 2017

Penyelesaian HAM, DPR Sarankan KontraS Lapor ke Kejagung

Wakil Ketua Komisi Hukum DPR Trimedya Panjaitan menyarankan agar KontraS juga melaporkan Menteri Wiranto dan Komnas HAM ke Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Kontras Laporkan Wiranto ke Ombudsman  

2 Februari 2017

Ini Alasan Kontras Laporkan Wiranto ke Ombudsman  

Kontras melaporkan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dengan dugaan melakukan maladministrasi.

Baca Selengkapnya

Dilaporkan KontraS ke Ombudsman, Wiranto: Silakan

2 Februari 2017

Dilaporkan KontraS ke Ombudsman, Wiranto: Silakan

Koordinator KontraS Haris Azhar menyimpulkan adanya maladministrasi dari hasil rapat Wiranto dan Komnas HAM.

Baca Selengkapnya