TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali membantah punya utang politik kepada Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto. Dia enggan menyebut alasan dirinya yang sempat mendeklarasikan dukungan ke Prabowo.
"Tidak ada utang politik, koalisi ketika itu dihitung sangat rasional," kata Surya seusai menjalani pemeriksaan di KPK, Selasa, 6 Mei 2014.
Suryadharma sendiri menjadi elite PPP yang pertama merapatkan diri ke Prabowo. Dukungan tersebut dinyatakannya ketika Gerindra melakukan kampanye di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada pemilihan legislatif lalu. Mengenakan jaket hijau PPP, Suryadharma memuji kepemimpinan yang memperhatikan rakyat di depan massa Gerindra. (Baca: Suryadharma Ali: Saya Jatuh Cinta pada Prabowo)
Dukungan tersebut menyebabkan kursi kepemimpinan Suryadharma digoyang elite partainya seperti Emron Pangkapi dan Romahurmuziy. Melalui rapat pimpinan nasional yang digelar 20 April lalu di kantor pusat PPP, ia dicopot sebagai ketua.
Pencopotan tersebut kemudian dibatalkan setelah Ketua Majelis Syariah PPP Kiai Maimun Zubair menerbitkan fatwa. Isi fatwa tersebut meminta Suryadharma berdamai dengan kubu yang bertentangan dengannya. PPP juga menyatakan mencabut dukungan terhadap Prabowo yang terlebih dahulu disampaikan Suryadharma.
Suryadharma sendiri menunjukkan keinginan keras untuk mendukung Prabowo. Setelah kisruh internal mereda, ia merangkul dewan pimpinan wilayah PPP untuk mendukung Prabowo. Adapun Romahurmuziy melakukan pembicaraan dengan Joko Widodo yang merupakan calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
MUHAMAD RIZKI
Terpopuler:
Foto Seksi Maria Renata Disorot Media Australia
Jokowi Datang, Kepala Sekolah Renggo Pingsan
Briptu Eka: I Love You, My Hubby
Didakwa Banyak Kasus, Atut Terancam Tua di Bui
Mahasiswa Indonesia di Australia Tolak Prabowo
Berita terkait
PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno
40 hari lalu
PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.
Baca SelengkapnyaAlasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024
42 hari lalu
Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.
Baca SelengkapnyaPartai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen
43 hari lalu
Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?
Baca SelengkapnyaPPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR
43 hari lalu
Ketua Fraksi PPP Amir Uksara mengatakan belum ada pergerakan untuk menggulirkan hak angket di DPR.
Baca SelengkapnyaCatatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSelama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif
18 Februari 2024
Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?
Baca SelengkapnyaPejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid
30 Desember 2023
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek menegaskan bahwa partainya solid.
Baca SelengkapnyaPolitik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014
1 November 2023
Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaRelawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan
7 Agustus 2023
Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru
23 Juli 2023
Sandiaga Uno mengatakan memiliki visi yang sama dengan Ganjar Pranowo yaitu menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru.
Baca Selengkapnya