Prabowo Subianto (kanan) didampingi Suryadharma Ali (ketiga kiri) menyempatkan diri menyantap hidangan makan siang sebelum menggelar jumpa pers hasil pertemuan mereka di kantor DPP PPP, Jakarta Pusat (18/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali mengklaim sebagian besar pengurus partai itu mendukung berkoalisi dengan Partai Gerakan Indonesia Raya. Menurut dia, mereka setuju mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. (Baca: Ketemu DPW, SDA Sodorkan Surat Dukungan ke Prabowo)
"Aspirasi sementara yang berkembang, mayororitas mendukung Pak Prabowo," katanya seusai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Senin, 5 Mei 2014.
Meski demikian, kata dia, dukungan ini belum bulat. Sebagian pengurus masih belum sependapat dengan aspirasi tersebut. Mereka akan menggodoknya dalam rapat pimpinan nasional yang akan digelar 10 Mei nanti. "Rapat nasional akan memutuskan ke mana PPP akan memberikan dukungan," ujarnya. (Baca: PPP Tentukan Capres Awal Mei)
PPP, kata dia, juga belum membahas siapa calon wakil presiden yang pas. Mereka pun belum mendiskusikan bagaimana pembagian kekuasaan dengan partai koalisi nanti. "Yang paling utama, siapa dulu calon presidennya," ujarnya. (Baca: PPP: PDIP Yes, Gerindra Yes)
Ketua Majelis Syariah PPP sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah, Kiai Maimoen Zubair, sebelumnya mengingatkan pengurus pusat PPP supaya menggelar musyawarah bersama. Maimoen berharap tak ada perpecahan di partai berlambang Ka'bah itu.
"Ketua Umum (Suryadharma Ali) dengan Pak Prabowo (calon presiden Gerindra) itu (hubungannya) sudah baik sekali. Tapi secara organisatoris kan belum ada putusan," kata Mbah Moen--sapaan Kiai Maimoen. Ia menyatakan dukungannya pada setiap keputusan PPP dalam pemilihan presiden nanti.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.