Kemungkinan Diusung Partai Lain, JK Belum Pamit ke Golkar  

Reporter

Minggu, 4 Mei 2014 08:00 WIB

Calon Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, (3/5). Jokowi dan Jusuf Kalla bersilahturahim sebelum berangkat menuju kota tujuan masing-masing. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla menyatakan belum melakukan pembicaraan dengan partainya, Partai Golkar, ihwal kemungkinan dirinya diusung oleh partai lain dalam pemilihan presiden 9 Juli mendatang.

"Belum kami bicarakan," kata JK, sapaan Jusuf Kalla, seusai menghadiri peresmian Rajawali Televisi di Jakarta Convention Center, Sabtu malam, 3 Mei 2014. Karena itu, bekas Ketua Umum Golkar ini enggan berkomentar ihwal sikap partainya jika kelak dirinya maju menjadi calon presiden atau wakil presiden dari partai lain. (Baca juga: Belum Berduet, JK Sudah Berbeda dengan Jokowi)

JK enggan berkomentar ihwal perbedaan pandangan dalam partainya mengenai pencalonan Aburizal Bakrie, Ketua Umum Golkar, dalam pemilihan presiden mendatang. Dia menyerahkan sepenuhnya keputusan pencalonan Aburizal ke partai beringin.

Bekas wakil presiden ini juga enggan berkomentar ihwal kemungkinan rapat pimpinan nasional Golkar yang menurunkan posisi tawar Aburizal menjadi calon wakil presiden. "Saya belum tahu apa yang mau dibicarakan, kita lihat saja. Mudah-mudahan tetap bersatu."

JK disebut masuk dalam bursa calon pendamping Joko Widodo, calon presiden dari PDI Perjuangan, dalam pemilihan presiden nanti. Adapun PDIP sedang membangun koalisi untuk bersaing pada pemilihan presiden 9 Juli mendatang. Hingga kini, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini telah mendapat dukungan dari Partai Nasional Demokrat yang dipimpin Surya Paloh. PDIP juga sedang melakukan penjajakan dengan Partai Kebangkitan Bangsa.

"Koalisi ini juga tengah mencari calon wakil presiden untuk mendampingi Jokowi. Tiga nama yang santer disebut sebagai calon pendamping Jokowi adalah JK, Mahfud Md. dari PKB, dan Ryamizard Ryacudu dari kalangan militer. Sejumlah survei yang dilakukan sebelum pemilihan legislatif 9 April lalu menunjukkan duet Jokowi-JK memiliki elektabilitas paling tinggi dibanding pasangan lain.

PRIHANDOKO

Berita lain:
Ahok: Jokowi Jangan On-Off
Soal Century, Raden Pardede Akui Sri Mulyani Lapor ke JK
Peresmian Rajawali Televisi Dihadiri SBY-JK
Abraham Samad: Serakah, Gaji Selangit Masih Korup
Jokowi di Yogya, Abraham Samad Pamit dari UGM
Jokowi Tunjuk Khofifah Jadi Jubir dalam Pilpres
Uang Kecil Mau Investasi? Coba SBR, ORI, dan Sukuk

Berita terkait

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

2 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

1 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

9 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

12 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

13 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

15 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

16 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

20 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

27 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

27 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya