PAN Akan Lihat Rekam Jejak Prabowo  

Reporter

Jumat, 2 Mei 2014 07:05 WIB

Ketua Dewan Pembina dan calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyampaikan orasi politiknya dihadapan puluhan ribu buruh dalam peringatan Hari Buruh Sedunia atau lebih dikenal dengan sebutan May Day yang diselenggarakan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Selatan (1/5). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional, Alvin Lie, mengatakan partainya masih menjajaki kemungkinan koalisi dengan semua partai. Ia juga menepis kabar bahwa partai yang diinisiasi oleh tokoh reformasi Amien Rais ini pasti bergabung mendukung calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto. Menurut dia, keputusan koalisi akan dibuat melalui Rapat Kerja Nasional PAN pada awal Mei.

"Kami pasti akan mempertimbangkan rekam jejak Prabowo dan calon presiden lain," kata Alvin saat dihubungi pada Kamis, 1 Mei 2014. "Sebab, masa lalu seseorang bakal mewarnai masa depannya." (Baca juga: PKS dan PAN Ngambang, Pencapresan Prabowo Terancam)

Para kader PAN, kata dia, masih terbelah ihwal dukungan kepada Prabowo. Kader yang menolak memiliki alasan bahwa bekas Komandan Jenderal Kopassus pada 1998 ini diduga terlibat penculikan aktivis. "Alasan bagi yang mendukung adalah lantaran Prabowo saat itu hanya melaksanakan tugas negara."

Ia mengatakan dalam Rakernas PAN nanti akan dibedah seluruh informasi lengkap secara obyektif dan logis. "Agar kader di daerah tak gamang dalam bergerak."

Dalam internal juga terdapat aspirasi agar PAN mendukung calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo. Jokowi--sapaan Joko Widodo--pun tak akan luput dalam sorotan. "Dia kan calon PDI Perjuangan. Pasti sedikit-banyak terpengaruh manifesto politik partainya," katanya. "Kami juga akan mengaitkannya dengan pemerintahan era Megawati."

Juru bicara Partai Keadilan Sejahtera, Mardani Ali Sera, mengatakan partainya masih mempertimbangkan pinangan koalisi dari Gerindra. PKS sudah membuat beberapa daftar yang harus dipenuhi untuk bisa berkoalisi. "Ada beberapa hal yang perlu diklarifikasi. Semua ada dalam daftar checklist," kata Mardani di Cikini, Kamis, 1 Mei 2014.

Menurut Mardani, salah satu yang ingin dipastikan PKS adalah tentang dugaan keterlibatan Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo dalam kasus penculikan aktivis 1998. "Kami ingin klarifikasi dan pastikan kasus HAM itu." (Baca juga: Prabowo Terancam Ditinggalkan PKS).

Sebelumnya, dukungan terhadap Gerindra dalam koalisi pemilihan presiden 2014 semakin menguat. Dukungan itu dilontarkan PAN dan PKS. Ketua Umum PAN Hatta Radjasa mengungkapkan kesiapannya berduet dengan Prabowo di depan alumni Institut Teknologi Bandung. Sedangkan Presiden PKS Anis Matta menyatakan fokus berkomunikasi dengan Prabowo.

MUHAMMAD MUHYIDDIN


Berita lain:
Buruh Perusahaan Prabowo Tagih Tunggakan 4 Bulan Gaji
Dosa Hary Tanoesoedibjo pada Hanura
5 Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit
Sri Mulyani Tegur Boediono Soal Century
NasDem: Jokowi itu Produk Lokal
Terungkap, Moyes Kecewa Berat pada Bintang MU Ini

Berita terkait

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

3 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

6 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

11 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

11 hari lalu

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

KPU dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gugatan PDIP di PTUN terkait pencalonan Gibran di Pilpres 2024. Begini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

23 hari lalu

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Zita Anjani didorong berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Berikut profil putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu.

Baca Selengkapnya

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Riwayat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tempat Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo

17 Agustus 2023

Riwayat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tempat Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo

Museum Perumusan Naskah Proklamasi memiliki riwayat panjang, selain menjadi tempat deklarasi Golkar dan PAN mendukung Prabowo. Ini riwayatnya.

Baca Selengkapnya

Deklarasi Dukung Prabowo di Museum Proklamasi: Disesalkan PDIP, Dilaporkan MPMI ke Bawaslu

17 Agustus 2023

Deklarasi Dukung Prabowo di Museum Proklamasi: Disesalkan PDIP, Dilaporkan MPMI ke Bawaslu

PDIP menilai deklarasi Golkar-PAN dukung Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi tidak etis. Museum bagian dari tempat sakral.

Baca Selengkapnya