Kiai NU Menimbang Mudarat Jokowi dan Prabowo  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 1 Mei 2014 12:11 WIB

(ki-ka) Mahfud MD, KH Maimun Zubair, KH Dimyati Romli dan KH Salahudin Wahid saat jumpa pers usai pertemuan puluhan kiai NU di pondok pesantren Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur, (18/9). Pertemuan ini membahas dukungan para kiai untuk Mahfud MD sebagai Capres. Tempo/ISHOMUDDIN

TEMPO.CO, Mojokerto - Para kiai Nahdlatul Ulama (NU) mulai menimbang-nimbang dua calon presiden yang akan mereka dukung dalam pemilihan presiden mendatang. Dua calon presiden itu adalah Joko Widodo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Prabowo Subianto dari Partai Gerakan Indonesia Raya.

Direktur Mahfud MD. Inisiatif, Masduki Baidlowi, mengatakan para kiai dalam menentukan pilihan politik bukan tanpa dasar. Mereka selalu berdasarkan pada prinsip-prinsip yang diatur syariat. Dalam ilmu qawaidul fiqh, ulama NU mengenal di antaranya tiga skala prioritas dalam memilih sesuatu.

Prioritas pertama adalah akhdu bil ahsan, artinya mengambil atau memilih yang terbaik. Kedua, akhoffuddloruroini, artinya memilih yang paling ringat mudarat-nya. Ketiga, darul mafasid muqaddamun ala jalbil mashalih, artinya menghindari kerusakan harus didahulukan dari pada membangun kebaikan.

"Itu tiga prinsip para ulama NU dalam membahas pilihan politik untuk pilpres nanti," katanya saat dihubungi, Kamis, 1 Mei 2014.

Dalam konteks pilpres saat ini, menurut dia, sebenarnya para ulama menginginkan skala prioritas pertama, yakni mengusung Mahfud MD sebagai pilihan terbaik calon presiden. Namun karena kans mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu sebagai capres kurang kuat, para ulama bisa memilih skala prioritas kedua, yakni menduetkan Mahfud dengan capres yang punya kans besar.

Skala prioritas kedua itu adalah menimbang antara Prabowo dan Jokowi sebagai pasangan Mahfud. "Mana kira-kira yang mudaratnya (kerugian) paling ringan," kata Masduki. (Baca: Pengurus NU Akui Prabowo Lebih Gencar Dekati Kiai)

Menurut Masduki, tiga skala prioritas itu dibahas para ulama NU dalam setiap pertemuan. Pada pertemuan di Pondok Pesantren Aziziyah, KH Salahudin Wahid atau Gus Solah sempat menyampaikan bahwa mayoritas para kiai memang ingin duet Prabowo-Mahfud. "Tapi tidak menutup kemungkinan dengan calon-calon lain, termasuk Jokowi," katanya. Selain itu, juga ada yang menginginkan Mahfud diusung sebagai calon presiden dengan menggalang koalisi alternatif dengan berbagai parpol.

ISHOMUDDIN

Berita Terpopuler:
Jiplak Drama Populer Korea, RCTI Akan Digugat
Dinihari Nanti, Jose Mourinho Akan Diadili
KPK: Boediono Harus Jadi Teladan
Dentuman Keras, Gunung Slamet Makin Gendut
PT PAL Incar Proyek Rekayasa Umum









Advertising
Advertising









Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

28 menit lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya