Ketua Dewan Pembina dan calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kanan) menjawab pertanyaan awak media bersama Ketua Umum yang juga calon presiden Partai Golkar, Aburizal Bakrie usai melakukan pertemuan di kediaman Aburizal Bakrie di Jl. Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Aburizal Bakrie, calon presiden Partai Golkar, mengklaim pertemuannya dengan calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto tak membicarakan mengenai siapa yang akan sebagai capres atau calon wakil presiden dalam pemilu Juli mendatang. (Baca: Suara No.2, Golkar Terancam Tertinggal Koalisi)
Menurut Ical, sapaan Aburizal, sejauh ini dirinya dan Prabowo masih tetap menjadi capres partai masing-masing. Namun, Ical tak menutup kemungkinan jika partainya berkoalisi dengan Gerindra posisi keduanya bisa dibolak-balik. “Orang lain bisa asal disetujui kedua belah pihak,” kata dia kata Aburizal usai bertemu dengan Prabowo di kediamannya, di Jalan Mangun Sarkoro, Jakarta Pusat, Selasa, 28 April 2014.
Dalam pemilu legislatif 9 April lalu, Golkar--berdasarkan hasil hitung cepat--mendapat suara sekitar 14,5 persen, nomor dua setelah PDIP yang memperoleh 19 persen, sedangkan Gerindra sekitar 11,5 persen.
Prabowo mengatakan pembicaraan dengan Aburizal berlangsung dari hati ke hati. Prabowo mengakui dirinya dan Aburizal memiliki banyak kesamaan pandangan. Saat bertemu wartawan, keduanya menebarkan senyum saat memberi keterangan. “Saya datang sebagai sahabat, sebagai junior,” ujarnya. Prabowo mengaku serius memikirkan penggabungan kekuatan partainya dengan Golkar. “Kami sepakat meneruskan pembicaraan lebih intensif,” ujarnya. (Baca: Partai Islam Habis Diborong Jokowi dan Prabowo)
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan pembicaraan antara Prabowo dan Aburizal memang belum membahas perihal siapa yang bakal menjadi calon presiden atau wakil presiden. Dia mengatakan kedua partai masih menunggu hasil penghitungan di Komisi Pemilihan Umum. Dia berharap keputusan koalisi sudah bisa didapat sebelum pelaksanaan rapat pimpinan nasional mendatang.
