Mengapa Golkar Pilih Gerindra Ketimbang PDIP?  

Reporter

Rabu, 30 April 2014 10:02 WIB

Ketua Umum yang juga calon presiden Partai Golkar, Aburizal Bakrie berjabat tangan dengan Ketua Dewan Pembina dan calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto usai melakukan pertemuan tertutup di kediaman Aburizal Bakrie di Jl. Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/4). Pertemuan tersebut dilakukan untuk menjajaki kemungkinan koalisi antara partai Golkar dan Gerindra pada pilpres mendatang. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar lebih memilih berkoalisi dengan Partai Gerindra ketimbang menjalin kerja sama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Pilihan untuk tidak berkoalisi dengan PDIP disampaikan secara implisit oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie usai bertemu dengan Prabowo Subianto.

"Harus kebagian semua, jangan hanya sebagian kecil," kata Aburizal usai bertemu dengan Prabowo di kediamannya, di Jalan Mangun Sarkoro, Jakarta Pusat, Selasa, 26 April 2014. Dia berharap bisa membangun koalisi besar dalam menjalankan pemerintahan. "Kasihan yang lain ditinggalkan." (baca: Partai Islam Habis Diborong Jokowi dan Prabowo)

Sebelumnya, calon presiden PDIP Joko Widodo mengatakan lebih memilih untuk membangun koalisi ramping. Jokowi beralasan partainya memiliki pengalaman dengan koalisi kecil. Dia mencontohkan koalisi yang dibangun di DKI Jakarta dan Jawa Tengah sudah teruji. Jokowi mengingatkan partai yang hendak bergabung untuk berkoalisi hendaknya tak meminta jatah kursi menteri atau calon wakil presiden. (Baca: Suara No.2, Golkar Terancam Tertinggal Koalisi)

Aburizal mengatakan jamuan makan dengan Prabowo tak membicarakan mengenai siapa yang akan sebagai calon presiden atau calon wakil presiden. Selain itu, pembicaraan juga belum mengarah pada pembagian kekuasaan. Aburizal mengklaim keduanya hanya berbicara mengenai idealisme dalam membangun bangsa. "Sekarang sudah baik, tentu kami akan lebih baik lagi."

Aburizal mengingatkan demokrasi Pancasila yang dianut Indonesia tak mengenal istilah oposisi, melainkan di dalam atau di luar pemerintahan. Menurut dia, yang berada di dalam sistem berhak melakukan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Namun, partai yang berada di luar pemerintahan juga bisa menerima kebijakan yang baik. "Tidak boleh menjatuhkan," kata dia.

WAYAN AGUS PURNOMO




Baca juga:
PPP Tarik Dukungan, Prabowo Lempar Ponsel
Puluhan Orang Tua Siswa JIS Mengaku Terganggu KPAI
Indonesia Protes Pemerintah Republik Cek
KPAI: Pelaku Mengaku Korban JIS Banyak
Andi Mallarangeng: Kementerian Keuangan Kebobolan 3-0
Saat Prabowo Bertemu PPP, Terdengar Suara 'Dor!'

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

7 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

17 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

25 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

26 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

27 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

27 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

30 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

36 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

36 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

42 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya