PDIP Yakin Bisa Gandeng PKB dan PPP  

Reporter

Editor

Anton Septian

Rabu, 30 April 2014 08:42 WIB

Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ahmad Basarah menyatakan Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Persatuan Pembangunan berpeluang besar bergabung dengan koalisi yang dibangun partainya. Menurut dia, pengumuman koalisi dengan PKB hanya tinggal menunggu waktu. Adapun dengan PPP, PDIP menjalin komunikasi secara intensif (baca pula: PPP: PDIP Yes, Gerindra Yes).

“Dengan PKB memang sudah berjalan cukup intens. Jokowi sudah pernah datang menemui Ketua Umum PKB. Mereka pada prinsipnya sudah sepakat dengan prinsip-prinsip kerja sama dengan kedekatan ideologi dan program pembangunan nasional. Saya rasa kerja sama ini bisa berlanjut ke kerja sama politik seperti dengan Nasdem,” katanya di Jakarta, Selasa, 29 April 2014 (baca pula: PKB Sebut PDIP Pemimpin Koalisi).

Dengan PPP, Basarah mengatakan komunikasi politik terus berjalan, tapi tidak seintensif dengan PKB. Menurut dia, peluang membangun koalisi dengan PPP cukup besar. Akan tetapi, Partai Banteng menunggu konflik internal partai rampung. “Ketika banyak kawan yang punya idealisme akan lebih baik. Yang penting, jangan sampai kerja sama justru menjadi beban politik,” katanya.

Jokowi mengatakan bahwa ia yakin bisa menggandeng PPP dan PKB dalam koalisi yang sudah menyertakan partai Nasdem. “Bisa dua-duanya (PKB dan PPP),” katanya. Gubernur DKI Jakarta ini menilai negosiasi dengan PPP hanya tinggal sedikit lagi. Pembahasan final, kata dia, masih menunggu mekanisme internal partai berupa rapat pimpinan nasional. “Kan, ada mekanisme musyawarah, tinggal menunggu rapim atau musyawarah,” katanya.

Jumat lalu, Jokowi juga menyatakan ada satu partai lagi yang akan masuk dalam koalisi. Ia mengakui pembicaraan dengan PKB sudah hampir di tahap final dan hanya tinggal menunggu deal akhir. Dengan PKB, Jokowi sudah pernah menemui Ketua Umum Muhaimin Iskandar awal April lalu.

Mantan Wali Kota Solo itu juga mengaku sudah pernah bertemu Sekretaris Jenderal PPP M. Romahurmuziy untuk membahas koalisi. Dalam pembicaraan tersebut, kata Jokowi, memang belum dibahas secara mendalam mengenai kursi menteri atau calon wakil presiden.

ANANDA TERESIA

Baca juga:
PPP Tarik Dukungan, Prabowo Lempar Ponsel
Puluhan Orang Tua Siswa JIS Mengaku Terganggu KPAI
Indonesia Protes Pemerintah Republik Cek
KPAI: Pelaku Mengaku Korban JIS Banyak
Andi Mallarangeng: Kementerian Keuangan Kebobolan 3-0
Saat Prabowo Bertemu PPP, Terdengar Suara 'Dor!'

Berita terkait

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

4 menit lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

13 menit lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

36 menit lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

52 menit lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

1 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

2 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

4 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

4 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

5 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

5 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya