Calon Presiden 2009-2014, Susilo Bambang Yodhoyo dan Megawati Soekarno Putri bersalaman sebelum pengundian nomor urut Pilpres, di Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, (30/5). Foto : TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto merasa janggal atas ajakan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk bertemu Megawati Soekarnoputri. Apalagi ajakan itu disampaikan SBY melalui situs YouTube.
Menurut Hasto, ajakan SBY itu berlebihan. Di YouTube disebutkan SBY ingin bertemu sejak 2004. "Setelah saya lihat catatan (surat-menyurat), tak pernah ada permintaan SBY bertemu Mega," kata Hasto di kediaman Mega, Jalan Teuku Umar, Senin, 28 April 2014.
Menurut Hasto, selama ini komunikasi antara pengurus PDIP dan Demokrat sudah terjalin baik. Hasto mencontohkan, di DPR, komunikasi kedua partai berjalan harmonis.
Hasto menambahkan, dalam membangun komunikasi dengan seluruh partai, Megawati sudah meminta seluruh pengurus partai membuka diri. Permintaan khusus disampaikan kepada Sekretaris Jenderal Tjahjo Kumolo, calon presiden Joko Widodo, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Puan Maharani. "SBY sebaiknya juga menyiapkan hal yang sama, jangan segala sesuatu diurus sendirian."
Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan ingin menjalin komunikasi dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri. SBY mengutarakan keinginannya lewat video di YouTube yang diunggah melalui akun resminya.
Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo
23 hari lalu
Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo
Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.
