SBY: Capres Tanpa Visi Tak Akan Didukung  

Reporter

Minggu, 27 April 2014 18:21 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) selaku Ketua Umum Partai Demokrat berfoto bersama dengan peserta Konvensi Capres Partai Demokrat saat Debat Bernegara di Bogor, Jabar (3/3). Debat bernegara kali ini mengusung tema Hubungan Internasional dan Kesejahteraan Rakyat. ANTARA/pras

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan partainya akan sangat hati-hati menyatakan dukungan pada salah satu calon presiden dalam menentukan arah koalisi menghadapi pemilihan presiden 9 Juli mendatang.

"Tak mungkin kami bergabung dengan calon presiden yang tak meyakini apa visi-misi dan konsep yang hendak dijalankan," kata SBY dalam konferensi pers setelah menutup debat peserta konvensi penjaringan presiden di Hotel Sahid, Ahad, 27 April 2014.

Menurut SBY, Partai Demokrat hanya akan memberi dukungan pada calon presiden yang punnya platform yang sama dengan yang diperjuangkan Demokrat. Selama sepuluh tahun memerintah, kata SBY, Demokrat telah meletakkan sejumlah kebijakan sebagai acuan pembangunan jangka panjang.

Demokrat juga akan mempertimbangkan program kerja yang hendak dijalankan para capres. Demokrat tak akan mendukung capres yang dinilai mengusung program yang tak realistis. "Kalau retorikanya menarik, tetapi tak sesuai dengan apa yang selama ini kami bangun tak akan kami dukung," kata SBY. Namun SBY tak memerinci calon presiden mana yang dia maksud.

SBY menambahkan selama sepuluh tahun di pemerintahan, Demokrat sudah banyak merasakan baik dan buruk suatu kebijakan. Karena itu, dia mengklaim partainya lebih tahu tentang arah pembangunan yang pas diterapkan di Indonesia untuk lima tahun mendatang.

Demokrat juga tak akan ikut-ikutan dengan gegap-gempita koalisi yang saat ini tengah ramai diperbincangkan. "Saya memiliki common sense tak boleh ikut-ikutan larut dalam gegap-gempita yang ada." Demokrat akan terus melakukan politik hati-hati. "Kami hormati semua calon presiden. Tapi biarlah kami menentukan sikap dengan baik,” ujarnya. (Baca juga: Soal Poros Baru, Demokrat Tidak Buru-Buru)

Hingga kini Parta Demokrat memang belum menetapkan sikap menghadapi pilpres. Partai berlambang segitiga mercy itu masih berharap pada sebelas peserta konvensi. Mulai besok, Demokrat akan melakukan survei akhir mengukur elektabilitas para calon. Bila dianggap bisa bersaing, Demokrat akan membentuk koalisi sendiri mengusung capres konvensi. Saat ini berdasarkan hasil hitung cepat, Demokrat diperkirakan meraih 12 persen suara.

IRA GUSLINA SUFA

Berita lain:
Buron, Eks Bupati Semarang Menyamar Jadi Ustadz
Polisi : Ada Tujuh Kasus Kekerasan Seksual di JIS
Tersangka Kasus JIS Bunuh Diri di Toilet Polda
Dipegang Giggs, MU Langsung Bekuk Norwich 4-0
Kenny Dalglish Sebut Mou Cari Alasan Tutupi Malu
Dari Mana Tersangka Kasus JIS Dapat Cairan Pembunuh?

Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya