Caleg "Tukang Tambal Ban" PKS Lolos Jadi Legislator  

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 27 April 2014 15:30 WIB

TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Subang - Raska, caleg DPRD Kabupaten Subang, Jawa Barat, dari Partai Keadilan Sejahtera yang terpilih dalam pemilihan legislatif 9 April 2014 dengan "jualan kecap" sebagai tukang tambal ban. Tetapi Raska sendiri bukan dari keluarga miskin.

Tempo yang menyambangi rumahnya di Kampung Krajan Utara, Desa Sindangsari, Kecamatan Cikaum, Subang, Jawa Barat, Ahad, 27 April 2014, mendapati rumahnya yang bercat kuning, lumayan lapang.

Ukurannya sekitar 7 x 15 meter persegi dengan bale-bale dari kayu yang tampak kokoh. Persis di depan rumahnya terdapat toko suku cadang sepeda motor dan di depan bale-bale samping kanannya ada kios tambal ban.

Di palang bale-bale, menclok sebuah televisi layar datar 27 inci merek LG, tempat para tetamunya nonton bareng di atas bangku bambu berukuran 2 x 4 meter persegi yang tergelar di atas lantai bata merah.

Di bagian belakang bale-bale Raska juga memiliki mesin giling tepung dan mesin parut yang melayani para konsumennya kapan saja.

Tetapi, "si tukang" tambal ban itu tak sedang ada di rumahnya yang tampak cukup ramai disambangi para konsumen toko suku cadang dan bengkelnya.

"Maaf bapaknya sedang ke luar (Kalijati)," ujar istrinya, Eem Nurhayati. Jika ke luar daerah, Raska biasa pakai mobil Kijang pribadinya.

Eem mengaku bangga setelah KPUD Subang, dalam sidang plenonya berhasil meloloskan suaminya yang lulusan Sekolah Pendidikan Guru (SPG), tapi tak memilih jadi guru PNS itu menjadi salah seorang legislator di DPRD Subang.

"Alhamduilillah, mudah-mudahan Bapak (Raska) bisa menjalankan amanah dan bisa bermanfaat buat masyarakat," ujar Eem.

Ia mengungkapkan bahwa keberhasilan suaminya melenggang ke DPRD Subang berkat kerja kerasnya selama kampanye. "Hampir tiap hari-tiap malam, suami saya blusukan menemui para tokoh yang ada di Kecamatan Cikaum, Tambak Dahan, Binong, dan Purwadadi," Eem mengungkapkan resep keberhasilan suaminya.

Kalau soal sumbangan untuk pembangunan masjid dan alat kelengkapan masjid, saat kampanye berlangsung, suaminya biasanya menghubungkannya dengan pengurus yayasan. Raska ternyata juga pengurus Yayasan Ali Bin Abi Thalib yang mengurusi Masjid Aminah, PAUD, dan pondok pesantren yang baru akan dibuka tahun depan.

Ia mengaku tak menghambur-hamburkan fulus selama berlangsungnya kampanye atau serangan fajar menjelang hari pencoblosan. "Suami saya kan hanya tukang tambal ban mana mungkin bisa bagi-bagi uang," kata Eem.

Ia tak mau buka mulut saat ditanya berapa rupiah yang dikeluarkan sebagai "ongkos politik" suaminya. "Di bawah Rp 100 juta lah," ucap Eem dengan nada ragu-ragu.

Tetapi paman Raska, Suradi, berani blak-blakan soal dana kampanye yang dihabiskan keponakannya itu. "Habis Rp 1 miliaran-lah," ujarnya. Ia beralasan, Raska cukup besar mengeluarkan dana kampanye karena berpolitik perlu ongkos besar. "Sebab, pemilihan kepala desa saja di desanya bisa menghabiskan dana Rp 500 juta."

Seperti diwartakan dalam situs www.pkspiyungan.org milik PKS, sebagai tukang tambal ban Raska mengaku punya penghasilan rata-rata Rp 50.000 per hari.

Sebabnya, Raska tidak menggunakan modal dengan uang berlimpah untuk maju sebagai wakil rakyat. "Enggak ada modal. Ya modal saya itu pas-pasan," ujarnya.

Raska lolos jadi legislator mengaku banyak mendapatkan dukungan masyarakat dari desanya, juga desa-desa di daerah pemilihannya, yakni daerah pemilihan VII Subang (meliputi Kecamatan Cikaum, Tambak Dahan, Binong, dan Purwadadi).

Karena dukungan itulah dia membulatkan tekatnya untuk maju dalam pemilu yang baru lalu. "Siapa tahu dengan menjadi caleg, saya bisa menjadi orang berguna bagi banyak orang," ungkap tukang tambal ban yang sejatinya wong sugih itu.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

2 hari lalu

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

Pemohon sengketa pileg hadir secara daring dalam sidang MK karena bandara di wilayahnya tutup imbas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

5 hari lalu

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

Mahkamah Konstitusi mulai menyidangkan 297 sengketa pemilu legislatif diiantaranya gugatan PPP dan caleg.

Baca Selengkapnya

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

16 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

37 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

43 hari lalu

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

Hasto mengatakan partainya akan pasang badan guna memperjuangkan para caleg kritis PDIP untuk tetap masuk menduduki kursi parlemen.

Baca Selengkapnya

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

44 hari lalu

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak akan tinggal diam untuk membela caleg yang kehilangan suara dalam Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

44 hari lalu

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

PSI belum mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen di Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

45 hari lalu

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

MK mengungkapkan belum ada caleg dan parpol yang mendaftarkan sengketa hasil Pileg.

Baca Selengkapnya

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

46 hari lalu

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

PDIP menerbitkan intruksi pembatalan pelantikan calon legislator yang gagal memenangkan Ganjar-Mahfud di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

46 hari lalu

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.

Baca Selengkapnya