PBNU: Primordialisme Bukan Ciri Khas Islam

Reporter

Editor

Harun Mahbub

Sabtu, 19 April 2014 13:25 WIB

Ribuan warga Nahdatul Ulama (NU) memadati Stadion Gelora Bung Karno saat peringatan Hari Lahir PBNU ke-85, Jakarta, Minggu (17/7). Peringatan tersebut diramaikan dengan parade Budaya Islam, devile Banser, atraksi Pencak Silat Pagar Nusa, dan dihadiri oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono beserta sejumlah pejabat dan menteri KIB II. TEMPO/Seto Wardhana.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Slamet Effendi Yusuf mengatakan koalisi partai yang berbasis umat muslim justru bisa membangkitkan fobia masyarakat terhadap agama Islam. Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj pun tak setuju dengan adanya dikotomi antara kaum nasionalis dan islamis.

Dia menegaskan, negara Indonesia dibangun dengan asas Pancasila. "Primordialiasme bukan ciri khas Islam," katanya saat bertelekonferensi dalam diskusi "Membaca Arah Baru Politik Islam" di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, 19 April 2014. "Anggapannya, ada kekuatan yang diam-diam ingin mendirikan negara Islam."

Arah koalisi, kata politikus Golkar ini, tak harus dibangun dengan basis Islam. Gagasan pembentukan koalisi partai Islam layak dievaluasi. "Bisa saja timbul ekslusivitas Islam dalam wacana koalisi Indonesia Raya," ucapnya. (Baca : Amien Rais: Poros Tengah Terlalu Sempit)

Pada Rabu lalu, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengatakan setiap pemimpin harus memenuhi beberapa kriteria. Pemimpin harus cerdas, adil, berani serta tegas, tak boleh rakus, dan berfisik sehat. Menurut dia, itulah syarat pemimpin islami. Karena itu, pemimpin tak perlu datang dari partai berlatar Islam. "Poros tengah cukup sekali terjadi dalam sejarah," katanya.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin mengatakan koalisi partai Islam tak bermaksud membuat garis pemisah antara kelompok nasionalis dan islamis. "Yang penting, partai Islam take a lead koalisi," katanya. Dari pengalaman pada 2004 dan 2009, meski partai Islam tergabung dalam satu koalisi, kepentingan umat Islam dipinggirkan. "Koalisi partai Islam saat ini diperlukan untuk menjamin keberlangsungan nilai mayoritas penduduk Indonesia," katanya.

Ia menilai semakin lama nilai-nilai Islam di Indonesia justru tergerus. "Kapitalisme di segala lini, termasuk pendidikan, yang sedang marak bertentangan dengan sistem Islam." (Baca : Jusuf Kalla: Tak Mudah Bentuk Koalisi Partai Islam)

MUHAMMAD MUHYIDDI

Berita Terpopuler
Ajaib, Anak yang Selamat Dalam Tragedi Larantuka
Ibu Korban Pelecehan di TK JIS: Anakku Pahlawan!
Prabowo ke Kantor DPP PPP, Pengurus Elite Sepi





Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

18 Oktober 2021

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.

Baca Selengkapnya

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

3 Mei 2019

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

Dari data laporan ke KPU, dana kampanye yang digunakan Jokowi - Ma'ruf tercatat lebih banyak 2,8 kali lipat dibandingkan Prabowo - Sandiaga.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

13 April 2019

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

Kesiapan merujuk kepada pengalaman sebagian caleg saat pemilu 2014 lalu

Baca Selengkapnya