Pencapresan Prabowo Bakal Kandas, Kalau...

Reporter

Editor

Sugiharto

Sabtu, 19 April 2014 05:27 WIB

Lukman Hakim Saifuddin

TEMPO.CO, Jakarta - Kubu lawan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali sudah menyiapkan jurus meluruhkan dukungan partainya untuk Prabowo Subianto, calon presiden dari Partai Gerindra, dalam pemilihan presiden pada 9 Juli nanti.


Menurut Suharso Monoarfa, Wakil Ketua Umum PPP yang baru saja dipecat secara mendadak oleh Suryadharma, luruhnya dukungan PPP akan merugikan Prabowo. Ia menjelaskan, pengurus yang menandatangani surat dukungan nanti terbukti ilegal sehingga akan ditolak oleh Komisi Pemilihan Umum. "Implikasinya nanti saat pengajuan dukungan, KPU menanyakan surat dukungan resmi partai," katanya, Jumat, 18 April 2014.


Jika dukungan PPP ditolak, sokongan untuk Prabowo juga tak mencukupi. Berdasarkan Undang-Undang Pemilihan Presiden 2008, calon presiden diajukan oleh partai atau gabungan partai yang memiliki 20 persen kursi di DPR atai 25 persen suara nasional hasil Pemilu 2014.


Suharso menjelaskan, keputusan Suryadharma agar PPP berkoalisi dengan Gerindra inkonstitusional karena menabrak AD/ART partai dan keputusan Musyawarah Kerja Nasional PPP pada 2013. “Koalisi mestinya diputuskan dalam rapat pimpinan nasional,” katanya. "Keputusan yang dilakukan sendiri oleh ketum mendemontrasikan seorang otoritarian baru yang merasa dirinya di atas konstitusi partai."


Menurut dia, Suryadharma juga inkonstitusional dalam pemecatan tujuh pejabat teras partai termasuk dirinya. Pencopotan Romahurmuziy dari kursi sekretaris jenderal bakal memunculkan masalah. Romahurmuziy dipilih dalam muktamar di Bandung, sedangkan Isa Muchsin menggantikan Romahurmuziy berdasarkan keputusan segelintir elite pada Jumat, 18 April 2014, yakni 15 dari total 55 pengurus pusat. “Berarti ada dua sekjen. Ini yang menjadi masalah di KPU,” ujar Suharso. (Baca: Romahurmuziy: Saya Masih Menjabat Sekjen PPP)


Advertising
Advertising

Wakil Ketua Umum PPP lainnya, Lukman Hakim Saifuddin, bahkan menyatakan dukungan kepada Prabowo belumlah sikap resmi PPP. Penetapan koalisi haruslah melalui rapimnas. "Karena itu dukungan kepada Prabowo tak sah," kata Lukman yang juga Wakil Ketua MPR ini.


Menurut Lukman, konflik internal PPP bukan karena figur calon presiden yang akan didukung. Masalah tak muncul jika tokoh yang didukung adalah satu dari tujuh tokoh yang diputuskan dalam Mukernas PPP 2013. Prosesnya pun mesti lewat rapimnas. Sedangkan nama Prabowo tak direkomendasikan oleh mukernas "Karena tak memiliki landasan, legalitas dukungan ini dipersoalkan," ucapnya.


Suryadharma tenang saja. Ia yakin, seiring waktu seluruh pengurus akan memaklumi pilihannya mendukung Prabowo. Lagipula, dukungan itu sudah direstui Majelis Syariah PPP yang dipimpin Maimun Zubair. "Dukungan sepenuhnya tinggal diformalkan sesuai dengan mekanisme dan prosedur," katanya. "Saya yakin tak akan ada satu pun pengurus yang membangkang." (Baca juga: Ini Alasan PPP Dukung Pencapresan Prabowo)


IRA GUSLINA SUFA


Topik terhangat:
Pelecehan Siswa JIS | Pemilu 2014 | Jokowi | Pesawat Kepresidenan | Prabowo

Berita terpopuler:
Ini Alasan Mahasiswa ITB Tolak Jokowi Masuk Kampus
Anas Siapkan Laporan Kampanye Fiktif SBY
Rahasia Madrid Kalahkan Barcelona

Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

18 Oktober 2021

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.

Baca Selengkapnya

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

3 Mei 2019

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

Dari data laporan ke KPU, dana kampanye yang digunakan Jokowi - Ma'ruf tercatat lebih banyak 2,8 kali lipat dibandingkan Prabowo - Sandiaga.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

13 April 2019

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

Kesiapan merujuk kepada pengalaman sebagian caleg saat pemilu 2014 lalu

Baca Selengkapnya