"Kami punya kemerdekaan memilih, apakah koalisi atau mandiri. Termasuk kemungkinan menjadi kekuatan oposisi. Tentu oposisi yang cerdas, oposisi yang memberi manfaat," kata SBY dalam tayangan "Suara Demokrat" yang diunggah di www.youtube.com.
Menurut SBY, meski siap menjadi oposisi, Demokrat juga siap berkoalisi. "Koalisi pilihan baik manakala platform, visi, kebijakannya sesuai, dan ada ketulusan berkoalisi," ujarnya. (Baca: Pramono Edhie Mau Jadi Cawapres Jokowi)
"Tapi, manakala koalisi sekadar melengkapi angka, persentase, tentu tak banyak manfaat berkoalisi," tuturnya. (Baca: SBY Putuskan Nasib Konvensi dan Koalisi)
SBY mengaku tak bisa sembarangan mengambil putusan politik. Apalagi, setelah pemilihan umum legislatif 2014, suara Demokrat anjlok. "Falsafah saya, untuk urusan yang sangat penting, kalau sedang sedih, kecewa, marah, jangan ambil keputusan penting karena memiliki dampak yang luas kepada masyarakat," dia menambahkan.
Terkait dengan pasangan calon presiden-wakil presiden, koalisi, ataupun oposisi, menurut SBY, menjadi genting karena menentukan perpolitikan lima tahun ke depan.
Meski begitu, SBY mengatakan akan menentukan keputusan politik partainya dalam waktu dekat. "Demokrat akan segera ambil pilihan, apakah mendukung capres-cawapres atau tidak harus begitu," tuturny.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor
