TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Emron Pangkapi mengatakan sebenarnya partainya sudah mendukung Gubernur DKI Joko Widodo untuk maju sebagai calon presiden. "Tapi dukungan itu jadi kacau karena manuver Suryadharma," katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 14 April 2014.
Dukungan terhadap pencalonan Jokowi itu, kata Emron, merupakan hasil keputusan Musyawarah Kerja Nasional PPP yang digelar di Bandung, Februari lalu. Dalam musyawarah itu direkomendasikan beberapa nama tokoh yang bakal diusung dalam pemilihan umum legislatif. (Baca: Geliat Koalisi: Gerindra Dekati PPP).
Skenario pertama, bila koalisi yang dibentuk adalah koalisi keumatan, maka beberapa calon yang dijagokan adalah mantan wakil presiden Jusuf Kalla, bekas Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin, dan Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa. Bila yang dibentuk koalisi nasionalis-religius, maka yang diusung Joko Widodo dan Isran Noor.
Menurut Emron, dukungan pada Jokowi sudah disampaikan langsung dua hari menjelang pemilihan umum legislatif oleh Sekretaris Jenderal PPP Muhammad Romahurmuziy, yang dikuatkan dengan penyerahan surat resmi partai. "Soal dukung-mendukung kami sebenarnya lebih dulu dibanding Partai NasDem."
Namun, menurut Emron, dukungan terhadap Jokowi ini dilanggar sendiri oleh Ketua Umum PPP Suryadharma Ali. Pada 23 Maret, Suryadharma justru hadir dalam kampanye akbar Gerindra, yang mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. "Ini jelas menabrak hasil kesepakatan Mukernas," ujarnya.
Atas tindakan Suryadharma itu, sebanyak 26 pengurus wilayah sudah menyatakan keberatan dan meminta Menteri Agama itu dijatuhi sanksi. Sedangkan mengenai dukungan dan arah koalisi, kata Emron, PPP masih merujuk pada hasil Mukernas II di Bandung. "Artinya, kami mendukung Jokowi." (Baca pula: Jajaki Koalisi, PPP Siapkan 2 Skenario Ini).
IRA GUSLINA SUFA
Berita terkait
PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno
41 hari lalu
PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.
Baca SelengkapnyaAlasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024
44 hari lalu
Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.
Baca SelengkapnyaPartai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen
44 hari lalu
Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?
Baca SelengkapnyaPPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR
44 hari lalu
Ketua Fraksi PPP Amir Uksara mengatakan belum ada pergerakan untuk menggulirkan hak angket di DPR.
Baca SelengkapnyaPejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid
30 Desember 2023
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek menegaskan bahwa partainya solid.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru
23 Juli 2023
Sandiaga Uno mengatakan memiliki visi yang sama dengan Ganjar Pranowo yaitu menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru.
Baca SelengkapnyaTokoh yang Pernah Datang ke Ponpes Al Zaytun, dari Moeldoko hingga Suryadharma Ali
27 Juni 2023
Ponpes Al Zaytun tetap eksis sampai hari ini. Pernah didatangi tokoh-tokoh antara lain Moeldoko, Hendropriyono, Suryadharma Ali, hingga Ibas.
Baca SelengkapnyaProfil Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono dan Kontroversinya
6 Juni 2023
Muhammad Mardiono ditunjuk sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP. Berikut profilnya.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024: Inilah Profil Partai Persatuan Pembangunan
4 Juni 2023
Partai Persatuan Pembangunan atau PPP menjadi salah satu peserta pemilu 2024 dengan Nomor Urut 17. Berikut profilnya.
Baca SelengkapnyaBacaleg PPP Depok Teken Pakta Integritas, Beri Kompensasi ke Caleg Gagal Rp 20 Ribu Per Suara
7 Mei 2023
Jelang mendaftarkan Bacaleg ke KPU Kota Depok, DPC PPP Kota Depok meminta bacaleg untuk menandatangani pakta integritas.
Baca Selengkapnya