TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan rencana mengusung Aburizal Bakrie alias Ical sebagai calon presiden partainya bakal sangat bergantung pada perolehan kursi Partai Beringin di Dewan Perwakilan Rakyat berdasarkan hasil pemilu legislatif.
"Tinggal kami lihat sekarang, apakah persentase kursi mencapai 20 persen atau tidak," kata Akbar dalam sebuah diskusi bertema "Proyeksi Peta Koalisi" di Jakarta, Sabtu, 12 April 2014. (Baca: Golkar Keok, Akbar Tandjung: Ini Dinamika).
Menurut Akbar, jika perolehan kursi Golkar tak mencapai 20 persen, bisa saja muncul opsi baru di internal Golkar atas pencalonan Ical, termasuk mengubah keputusan pencalonan ini. "Bisa saja timbul pendapat-pendapat baru dan opsi-opsi baru," ujar bekas Ketua Umum Golkar ini.
Dia mengatakan mekanisme untuk mengubah keputusan pencalonan Ical dimungkinkan melalui Rapat Pimpinan Nasional. "Kalau nanti ada perubahan, koreksi, atau mengajukan pendapat-pendapat baru bisa lewat Rapimnas," ujarnya. (Baca pula: Jelang Rapim Golkar, JK Sepakat Ical Dievaluasi).
Meski begitu, selagi menunggu penghitungan suara dan kursi di parlemen, Golkar tak mempersoalkan pencalonan Ical karena sudah menjadi keputusan Rapimnas. "Walaupun saya melihat ada kekecewaan yang cukup tinggi dari pengurus daerah dan pusat, tapi tidak mengurangi keabsahan Ical sebagai calon presiden."
PRIHANDOKO
Berita terkait
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSelama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif
18 Februari 2024
Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?
Baca SelengkapnyaPolitik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014
1 November 2023
Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaRelawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan
7 Agustus 2023
Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.
Baca SelengkapnyaPPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo
27 Juni 2023
Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo
Baca SelengkapnyaKetua Umum Golkar dari Masa ke Masa: Ada Harmoko, Setya Novanto hingga Airlangga Hartarto
17 Juni 2023
Berikut daftar lengkap Ketua Umum Golkar dari masa ke masa. Siapa ketum pertamanya? Kapan periode Setya Novanto dan Airlangga Hartarto?
Baca SelengkapnyaPAN Solo Dorong Sekar Tanjung Maju Pada Pilkada Solo 2024
15 Juni 2023
PAN menilai Sekar Tanjung memiliki potensi untuk maju pada Pilkada Solo 2024.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu
24 April 2023
Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.
Baca Selengkapnya4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor
Baca SelengkapnyaBaharuddin Lopa Tak Sampai Sebulan sebagai Jaksa Agung Bikin Ngeri Koruptor
27 Agustus 2022
Baharuddin Lopa Jaksa Agung RI sejak 6 Juni 2001 hingga wafatnya pada 3 Juli 2001. Lelaki asal Mandar ini pendekar hukum, berantas KKN di masanya.
Baca Selengkapnya