TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, mengatakan partainya terus melakukan pembicaraan dengan partai lain terkait dengan koalisi. Pembicaraan mengenai koalisi, kata dia, nantinya terkait dengan penentuan calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam pemilihan umum presiden.
Pembicaraan mengenai koalisi, ujar Jokowi, sudah dilakukan dengan hampir semua partai, di antaranya Partai Nasional Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Golongan Karya, dan Partai Amanat Nasional. "Ada yang mendekat, ada yang kita dekati. Saling aktif," kata Jokowi, Jumat malam, 11 April 2014. (Baca: Paloh Sebut Bukan Kejutan Bila NasDem-PDIP Koalisi)
Ihwal calon wakil presiden yang akan mendampinginya, Jokowi mengatakan kebijakan itu sudah masuk ranah partai. Hingga kini, menurut Jokowi, ada tim khusus yang masih menggodok beberapa tokoh yang kemungkinan besar dijadikan cawapres.
Menurut Jokowi, kriteria cawapres sudah rampung. Pekan depan, kata dia, baru akan diumumkan lima kandidat cawapres pendampingnya. "Namanya muncul minggu-minggu depan. Nama-nama, ya, bukan nama. Sudah mengerucut menjadi lima nama," katanya. (Baca: Pekan Depan, Jokowi Umumkan 5 Kandidat Cawapres)
Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan pertemuannya dengan Megawati malam ini di Kebagusan khusus membicarakan soal cawapres dan tim pemenangan pilpres. Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan pertemuan berlangsung bertutup antara dia, Megawati, dan Wasekjen PDIP Hasto Christianto. (Baca juga: Mungkinkah Ada Poros Tengah Jilid 2?)
ANANDA TERESIA
Topik terhangat:
Pemilu 2014 | MH370 | Pesawat Kepresidenan | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Punya Pesawat Mirip RI, Presiden Ini Terjungkal
Siapa Dua Pilot Pesawat Baru Kepresidenan RI?
Jokowi: Saya Datang IHSG Naik
Berita terkait
Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP
13 menit lalu
Sebelumnya, Kabar Jokowi bukan lagi anggota PDIP disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun.
Baca SelengkapnyaJokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo
33 menit lalu
Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok
41 menit lalu
Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan IDHT memperkuat ekosistem digital lokal.
Baca SelengkapnyaReaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club
1 jam lalu
Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran
2 jam lalu
Presiden Jokowi juga mengatakan RKP harus didasarkan pada hasil dengan memperhatikan return ekonomi yang dihasilkan.
Baca SelengkapnyaKewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM
3 jam lalu
Eks Menteri ESDM, Arcandra Tahar tersangkut soal kewarganegaraan ganda hingga dicopot dari jabatan. Kkemudian diangkat Jokowi lagi jadi wakil menteri.
Baca SelengkapnyaIni Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan
3 jam lalu
Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?
Baca SelengkapnyaKepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen
3 jam lalu
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaPresidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?
16 jam lalu
Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Baca SelengkapnyaRespons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club
16 jam lalu
Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.
Baca Selengkapnya