Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto bersalaman dengan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali saat menghadiri Istighosah Kubro di Istora Senayan, Jakarta, (4/4). Acara ini diikuti ribuan umat muslim bertujuan untuk Indonesia damai. Tempo/Dian Triyuli Handoko
"Setiap hari saya ketemu pimpinan partai, tak ada yang salah. Saya tak melanggar," kata Suryadharma saat ditemui di studio Metro TV, Jakarta Barat, Rabu, 9 April 2014. (Baca: Suryadharma Ali: Saya Jatuh Cinta pada Prabowo)
Suryadharma juga tak mempersoalkan keberatan sejumlah pengurus wilayah atas tindakannya itu. Menurut dia, sebagai partai politik, siapa saja bisa menyatakan pendapat. "Ibarat perusahaan, PPP itu "go publik". Siapa saja merasa punya saham, dan berhak bicara."
Suryadharma menjelaskan, kehadirannya sejumlah acara yang juga dihadiri oleh Prabowo hanyalah pertemuan pertemanan. Dia membantah sudah ada kesepakatan terkait koalisi. Suryadharma memastikan pembicaraan tentang koalisi baru akan dibahas setelah hasil pileg diumumkan.
Menteri Agama ini yakin, kedekatannya dengan Prabowo tak mempengaruhi kerja kader partai di daerah. Buktinya berdasarkan hasil sementara, suara PPP sudah di kisaran 8,5 persen. Dia optimistis, partainya bisa meraih dua digit suara. (Baca: Kiai Tak Keberatan Koalisi PPP-Gerindra)
Sebelumnya, dalam mukernas yang digelar di Bandung Februari lalu, sudah disepakati penetapan capres dan cawapres yang akan diusung PPP ditetapkan setelah pileg. Suryadharma termasuk salah satu nama yang diusung. Dalam mukernas itu Suryadharma sudah menegaskan, pembicaraan mengenai capres dan cawapres baru bisa dilakukan setelah PPP mendapat suara di atas 9 persen.
Sebelumnya, sebanyak 27 pengurus Dewan Pimpinan Wilayah PPP, meminta adanya evaluasi terhadap kedatangan Suryadharma ke acara Gerindra. Wakil Ketua PPP, Emron Pangkapi mengatakan kegiatan Suryadharma itu sudah melanggar aturan partai. Dalam mukernas sudah disepakati pengurus partai dilarang menghadiri kegiatan partai lain sebelum pileg.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
