TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Syura Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra mengungkap alasan partainya tak tertarik dengan poros tengah. Menurut mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia itu, poros tengah sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini.
"Memang dari dulu kan kami anggap tidak relevan dengan perkembangan," kata Yusril setelah mencoblos di TPS 04, Kelurahan Kuningan Selatan, Setiabudi, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 9 April 2014.
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional Amien Rais menilai, poros tengah cukup baik dilakukan dalam pemilu 2014. Poros tengah pernah muncul pada pemilu 1999 dengan bergabungnya para partai Islam.
Yusril menyatakan, Poros tengah baru berguna bila presiden dipilih dari Majelis Permusyawaratan Rakyat. Jadi, poros tengah relevan. "Kalau presiden dipilih rakyat langsung, apa gunanya poros-poros itu," ujar suami Rika Kato Mahendra itu. (Baca: Yusril: PBB Tak Tertarik dengan Poros Tengah)
Adapun PBB, kata Yusril, sudah melakukan pembicaraan dengan beberapa partai. Namun, lanjut Yusril, pembicaraan belum menemui titik final. "Kemungkinan akan makin mengkristal ketika sudah diumumkan hasil pemilihan legislatif," tutur Yusril.
Di pemilihan legislatif 2014 ini, PBB tidak memasang target tinggi. Terpenting, PBB bisa menembus batas ambang parlemen yang sebesar 3,5 persen. "Minimal melampaui parliementary threshold dulu," katanya.
SINGGIH SOARES
Berita Terpopuler
Ical: Tak Ada Ganti Rugi di Lapindo
Sepekan lagi, SBY Nikmati Pesawat Baru
Di TPS 27, Try Sutrisno Sebut Jokowi Pak Lurah
Rudi Rubiandini Dituntut 10 Tahun Penjara
Berita terkait
Pejabat Terkaya Dato Sri Tahir, Tiga Dekade Membangun Kerajaan Bisnis Mayapada Group
10 hari lalu
Saat ini, Dato Sri Tahir adalah pejabat terkaya di negeri ini. Bagaimana ia membangun usahanya, kerajaan bisnis Mayapada Group?
Baca SelengkapnyaRagam Tanggapan atas Pemanggilan 4 Menteri ke Sidang Sengketa Pilpres di MK Hari Ini
29 hari lalu
Moeldoko memastikan semua menteri memenuhi undangan MK untuk hadir di sidang sengketa Pilpres.
Baca SelengkapnyaYusril Ihza Mahendra Sidang Sengketa Pilpres, Klarifikasi Ucapan hingga Soal Kedudukan Saksi atau Ahli
30 hari lalu
Sidang sengketa mengenai Hasil Pilpres 2024 masih berlanjut. Yusril Ihza Mahendra yang memimpin Tim Pembela Hukum Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaMK Diminta Hadirkan Kapolri, Yusril Jelaskan Perbedaan antara Saksi dan Pemberi Keterangan
30 hari lalu
Yusril mengatakan MK bisa memanggil siapa saja untuk dimintai keterangan dalam sidang sengketa pilpres.
Baca SelengkapnyaRagam Tanggapan atas Permintaan agar MK Hadirkan Kapolri di Sidang Sengketa Pilpres
31 hari lalu
Yusril mengatakan Kapolri adalah jabatan sehingga kehadirannya tak bisa melalui kuasa hukum pemohon dan hanya bisa dihadirkan oleh MK.
Baca SelengkapnyaAlasan Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Kapolri dan Pembela Prabowo-Gibran Usulkan Kepala BIN
31 hari lalu
Ketua Majelis Hakim MK Suhartoyo mengatakan pengajuan usulan sudah berakhir pada Senin, 1 April lalu.
Baca Selengkapnya5 Poin Respons Yusril soal Putusan MK 90 Problematik yang Disinggung Kubu Ganjar
32 hari lalu
Kubu Ganjar-Mahfud menyinggung soal pernyataan Yusril yang dulu menyebut Putusan MK 90 problematik. Yusril lantas respons begini.
Baca SelengkapnyaYusril Merasa Diadu Domba dengan Gibran oleh Tim Hukum Ganjar-Mahfud
32 hari lalu
Menurut Yusril, pertanyaan Luthfi tidak pantas diucapkan. Selain itu, dia juga menilai pertanyaan tersebut tidak etis dilontarkan di persidangan.
Baca SelengkapnyaTim Pembela Prabowo-Gibran, Anggap Pemilu 2024 Paling Damai hingga Menilai Gugatan PHPU Banyak Asumsi
36 hari lalu
Para pengacara yang tergabung dalam tim pembela Prabowo-Gibran, yaitu Otto Hasibuan, Fahri Bachmid, Hotman Paris Hutapea, dan O.C. Kaligis.
Baca SelengkapnyaAlasan Tim Pembela Prabowo-Gibran Meyakini MK akan Tolak Gugatan Ganjar-Mahfud
37 hari lalu
Tim Pembela Prabowo-Gibran yakin dapat membantah seluruh dalil yang dikemukakan Ganjar-Mahfud di sidang MK.
Baca Selengkapnya