Senin (18/11), Presiden SBY memerintahkan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa untuk memanggil pulang duta besar Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat. Langkah ini diambil sebagai langkah tegas Indonesia atas kasus penyadapan Australia. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Serangan terhadap lawan politik mencapai puncaknya menjelang pemilihan umum legislatif, yang bakal digelar 9 April 2014. Kali ini serangan datang dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto terhadap calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi.
Yudhoyono angkat bicara soal pencalonan Joko Widodo sebagai presiden seperti yang dimuat di dalam situs YouTube yang berjudul "Isu Terkini: Tanggapan Presiden SBY tentang Para Capres” dan dilansir situs Sekretariat Kabinet, Sabtu, 5 April 2014. Yudhoyono mengaku mendengar keraguan rakyat soal kesiapan Jokowi memimpin, termasuk kemungkinan Gubernur DKI Jakarta ini didikte oleh pihak lain. (Baca: Bernostalgia, SBY Santap Soto Terenak Se-ASEAN).
“Tak keliru rakyat punya harapan seperti itu,” katanya. Menurut dia, menjadi tantangan bagi Jokowi atau calon presiden lain supaya tak didikte siapa pun. SBY mengklaim tak pernah bisa didikte pihak mana pun. Dia meminta rakyat tak buru-buru menganggap Jokowi tak mampu menjadi presiden. Jokowi, kata dia, bisa menyampaikan pikiran dan kebijakannya untuk mengatasi permasalahan bangsa yang begitu kompleks.
Dalam video yang sama, Yudhoyono menanggapi soal perjanjian Batutulis antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo. Salah satu isi perjanjian itu adalah PDIP akan mencalonkan Prabowo dalam pemilihan presiden 2014. Menurut Yudhoyono, lebih baik Megawati yang memberi penjelasan. (Baca: Kampanye SBY di Sidoarjo Disusupi Selebaran Gelap).
Qodari mengatakan serangan dari Prabowo lebih jelas ketika menyebut para pemimpin di Jakarta suka bersandiwara dan menipu. “Harusnya mereka menerima Piala Citra (anugerah tertinggi dalam dunia film Indonesia),” kata Prabowo saat menerima dukungan Forum Rembug Jawa Barat, Sabtu lalu. (Baca: Pamor Prabowo dan Wiranto Terdongkrak Iklan).
Ihwal pernyataan Prabowo, Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra Anwar Ende tak mau menjelaskan siapa pemimpin di Jakarta yang dimaksud. Menurut dia, Prabowo hanya meminta pemimpin bersikap jujur. “Kalau katakan A ya A, janji harus ditepati,” katanya. (Baca: Prabowo: Indonesia Mau Dijadikan Negara Maling dan Kata Amerika Soal Pencalonan Prabowo).
Anggota Dewan Pembina Demokrat, Darwin Zahedy Saleh, membantah anggapan bahwa Yudhoyono menyerang Jokowi. “SBY hanya ingin masyarakat lebih kritis terhadap calon presiden,” katanya. Sedangkan Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo tak mempermasalahkan pernyataan Presiden itu. “Pemilih sudah rasional dan bisa memilah informasi,” katanya.
STEFANUS TEGUH PRAMONO | WAYAN AGUS PURNOMO | NUR ALFIYAH | IRA GUSLINA SUFA
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor