Dosa Masa Lalu Ical Dianggap Tak Terampuni

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 7 April 2014 06:56 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie bersama Istrinya Tatty Murnitriati, dan Anaknya Anindya Bakrie saat kampanye akbar partai Golkar di kawasan simpang Balapan, Malang, Jawa Timur, (27/3). TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Cirus Surveyors Group Andrinof Chaniago menyatakan salah satu alasan elektabilitas calon presiden Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical terus merosot adalah karena masyarakat masih tak memaafkan dosa masa lalunya. (Baca: SBY Akan Paksa Lapindo Bayar Korban Lumpur).

Semua langkah pencitraan Ical melalui iklan dan media tak berhasil karena masyarakat telanjur tak suka. "Partai jangan memaksakan pencalonan kalau sudah jelas dibenci. Kasihan uang dan tenaga partai," kata Andrinof di Jakarta, Ahad, 6 April 2014.

Ical kerap dikaitkan dengan semburan Lumpur Lapindo. Dalam kasus ini PT Minarak Lapindo Jaya, anak perusahaan Grup Bakrie, masih menunggak pembayaran ganti rugi korban lumpur sekitar Rp 785 miliar. Sejumlah elite Golkar menganggap Lapindo menjadi beban bagi partai dan Ical. (Baca: Dipaksa SBY Bayar, Lapindo: Tidak Bisa Segera).

Direktur Eksekutif Jaringan Suara Indonesia, Widdi Aswindi, dalam kesempatan yang sama mengatakan Golkar seharusnya lebih baik mulai memikirkan koalisi dengan PDI Perjuangan dalam pemilihan presiden pada Juli mendatang agar suaranya tak sia-sia. (Baca: Agung Laksono Dukung Evaluasi Pencapresan Ical).

Menurut dia, meskipun Golkar tak memajukan Ical, partai berlambang beringin itu tak punya kader lain yang mampu menandingi elektabilitas capres PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi. "Sudah telat untuk pemilu legislatif, tapi bisa dipikirkan sejak sekarang untuk pemilu presiden," kata Widdi. (Baca: Akur, Aburizal Sapa Akbar Lewat Telekonferensi).

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lalu Mara Satriawangsa pernah mengatakan kasus Lapindo tak akan berdampak pada elektabilitas partainya. Buktinya, kata Lalu Mara, adalah elektabilitas Partai Golkar di berbagai survei. "Kalau Lapindo berdampak, Golkar tak akan leading di berbagai lembaga survei," kata Lalu Mara, 6 Januari 2014.

Lalu Mara mengatakan, semakin kasus ini terbuka, maka publik akan semakin tahu apa yang terjadi mengenai kasus Lapindo. Adapun Ical mengklaim telah memenuhi kewajibannya membayar. "Keputusan Mahkamah Agung, Lapindo tak bersalah," katanya usai kampanye Partai Golkar di Malang, Kamis, 27 Maret 2014.

Pada Ahad, 6 April 2014, JSI menggelar hasil survei pada 24-30 Maret 2014 dengan 1.200 responden dan margin error sebesar 2,9 persen. Survei dengan teknik multistage random sampling ini memiliki tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Survei tersebut menunjukkan elektabilitas Ical merosot ke posisi empat dengan 7,0 persen.

Posisi Ical tersalip calon presiden Partai Hanura Wiranto yang menempati posisi ketiga dengan 9,4 persen. Di posisi pertama Jokowi memimpin jauh dengan 37,3 persen, disusul calon presiden Partai Gerindra Prabowo dengan 13,2 persen. (Baca juga: Kampanye Golkar, Anak Soeharto: Enak Jamanku Tho?).

Selain Ical, petinggi Golkar lain juga tidak ada yang memiliki elektabilitas tinggi. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla hanya menempati posisi kedelapan dengan 1,7 persen, disusul politikus senior Akbar Tandjung di posisi 23 dengan 0,1 persen.



FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

6 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

17 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

25 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

26 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

26 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

27 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

30 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

36 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

36 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

42 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya