TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia menjalin kerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam pendistribusian logisitik pemilihan umum. Namun, sebelum tugas itu dijalankan, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan pihaknya memperhitungkan risiko-risiko yang akan dihadapi.
"Saya tidak ingin petugas saya yang sudah susah payah di lapangan jadi dituduh biang keladi tidak netral," kata Moeldoko di gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis, 3 April 2014.
Menurut Moeldoko, faktor-faktor yang bisa menjadi kendala pendistribusian logisitik, di antaranya, adalah waktu dan cuaca. "Kami ingin menjalankan dengan baik. Saya tidak ingin masyarakat kecewa atas apa yang kami lakukan," tutur Moeldoko.
Moeldoko juga menginginkan adanya komunikasi dan koordinasi yang efektif antara TNI dan KPU dalam pendistribusian logistik. Jadi, segala hambatan dapat diminimalkan. Adapun untuk distribusi logistik, TNI memberi bantuan berupa kendaraan.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor