TEMPO.CO,Jakarta - Mahfud Md., mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yang digadang-gadang sebagai bakal calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa, menerima sumbangan dana miliaran rupiah dari seorang pengusaha asal Karawang, Jawa Barat. Sumbangan itu, menurut dia, dipakai untuk membuat iklan kampanye politiknya di televisi.
"Namanya haji Marzuki, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Karawang. Silakan cek, dia sangat kaya raya," kata Mahfud di gedung MK, Selasa, 1 April 2014. (Baca: PKB Ajukan Mahfud dan Rhoma untuk Jokowi)
Menurut Mahfud, Marzuki hanya satu dari banyak pengusaha yang memberikan sumbangan untuk kampanyenya sebagai calon presiden. Karena telah pensiun dari jabatan publik, Mahfud boleh menerima sumbangan dalam kegiatannya.
Walau banyak menerima sumbangan, Mahfud menegaskan ada dua syarat yang harus terpenuhi untuk menjadi donaturnya. Pertama, pengusaha, perorangan, atau kelompok yang ingin menjadi donatur tak pernah beperkara di Mahkamah Konstitusi. Kedua, mereka tidak memiliki proyek yang menggunakan anggaran pendapatan belanja negara. "Jadi, murni swasta saja. Ini ada banyak."
Mahfud mengaku tak pernah menghitung kemungkinan total biaya kampanye yang diperlukan untuk maju sebagai calon presiden. Dia menyatakan tak mau pusing memikirkan jumlah uang yang terlalu besar karena tak punya banyak uang. Mahfud mengatakan memilih menjalani proses pemilu secara mengalir, sementara bantuan dana terus saja ada. "Tak pernah pesan survei, tak pernah bayar siapa-siapa. Tapi elektabilitas naik terus," ujarnya. (Baca: PKB Ajukan Mahfud dan Rhoma untuk Jokowi)
Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama
3 hari lalu
Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama
Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.